Potensi Kerugian Akibat Sampah Makanan Bisa Tembus Rp551 Triliun Per Tahun | IVoox Indonesia

May 8, 2025

Potensi Kerugian Akibat Sampah Makanan Bisa Tembus Rp551 Triliun Per Tahun

IMG_20240703_142228
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional atau Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) Suharso Monoarfa dalam pembukaan acara Green Economy Expo 2024, Rabu (3/7/2024). IVOOX.ID/Rinda Suherlina

IVOOX.id – Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional atau Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) Suharso Monoarfa mengatakan potensi kerugian akibat sampah pangan atau food loss dan sampah makanan olahan atau food waste bisa mencapai Rp 551 triliun per tahun. 

Sehingga pemerintah kata Suharso terus berupaya menjalankan strategi pengendalian food lose and food waste sehingga dapat menekan jumlah timbunan sampah.

"Dan mencegah risiko kehilangan ekonomi hingga Rp 551 triliun per tahun," kata Suharso Monoarfa dalam pembukaan acara Green Economy Expo 2024, Rabu (3/7/2024).

Menurut Suharso, pengendalian food loss dan food waste juga dapat memberikan kontribusi pada aspek sosial yakni dengan pemanfaatan sisa pangan dan makanan olahan yang layak konsumsi dapat memenuhi kebutuhan energi sekitar 62 persen populasi yang kekurangan energi.

"Pengelolaan susut dan sisa pangan juga berkontribusi pada penurunan emisi hingga 1.702 metrik ton karbon dioksida ekuivalen atau 7,3% dari total emisi gas rumah kaca Indonesia tahun 2019," kata dia.

Pada kesempatan itu, Suharso juga menggarisbawahi pentingnya penerapan ekonomi sirkular sebagai salah satu strategi untuk mewujudkan ekonomi hijau. Ekonomi hijau ini kata dia mendorong penerapan refuse, rethink, reduce, reuse, repair, refurbish, remanufacture, reporpose, recycle dan recover yang mencakup intervensi di seluruh value change.

Pemerintah Indonesia sendiri kata dia menerapkan ekonomi sirkular pada lima sektor prioritas yakni pangan, elektronik, kemasan plastik, konstruksi dan tekstil. Dengan ekonomi sirkular ini menurutnya akan memberikan kontribusi peningkatan produk domestik bruto (PDB) hingga Rp 638 triliun pada 2030.

"Penciptaan 4,4 juta lapangan kerja hijau dengan 75% merupakan tenaga kerja perempuan, pengurangan timbunan limbah hingga 52 persen dibandingkan business as usual pada 2030 dan kontribusi pada penurunan emisi gas rumah kaca sebesar 126 juta ton CO2," katanya. 

0 comments

    Leave a Reply