Positif Covid-19 Akan Datangkan Suara "Simpati" di Pilpres 3 November? Sori Trump, Itu Tidak Akan Terjadi!

IVOOX.id, Washington DC - Diagnosis positif virus korona terhadap Presiden Donald Trump tidak mungkin mengubah hasil pemilihan presiden bulan depan, seorang analis politik mengatakan kepada CNBC pada hari Jumat. Artinya, tak ada "suara simpati" untuk sosok yang selama ini bawel menyebut virus sebagai hoaks dan menolak menggunakan masker.

Trump, 74, dan ibu negara Melania Trump, 50, keduanya dinyatakan positif Covid-19 dan sekarang mengisolasi diri. Itu terjadi hanya 32 hari menjelang pemilihan presiden, mendorong saham dunia untuk merosot karena pelaku pasar menunggu kejelasan lebih lanjut tentang berbagai skenario berbeda.

Dokter Gedung Putih Dr. Sean Conley mengatakan dalam sebuah surat bahwa presiden dan ibu negara "baik-baik saja saat ini", sebelum menambahkan bahwa dia akan memberikan pembaruan tentang perkembangan di masa depan.

"Saya tidak benar-benar berpikir bahwa apa pun akan berdampak besar dalam hal mengubah jumlah pemungutan suara yang mendukung Trump atau Biden pada saat ini," kata Cailin Birch dari The Economist Intelligence Unit kepada CNBC "Squawk Box Europe" pada hari Jumat. .

"Jelas ada kemungkinan bahwa kami bisa mendapatkan sedikit suara simpati untuk Trump," kata Birch. "Tapi ... saya tidak yakin, mengingat pendekatannya terhadap virus ... ditambah fakta bahwa spektrum politik AS sangat terpolarisasi dan mengakar."

Tanggapan Trump terhadap pandemi virus korona telah dikritik tajam, meskipun presiden memuji manajemen krisis kesehatannya sendiri. Pada rapat umum kampanye di Ohio akhir bulan lalu, Trump mengklaim penyakit itu "hampir tidak memengaruhi siapa pun". Padahal, lebih 200 ribu warga AS tewas karena virus, jauh melampaui korban negara manapun.

Dalam hasil tes positif virus corona, Trump mengikuti jejak Perdana Menteri Inggris Boris Johnson, 56, dan Presiden Brasil Jair Bolsonaro, 65.

Hingga saat ini, lebih dari 34 juta orang telah tertular Covid-19 di seluruh dunia, dengan lebih dari 1 juta kematian terkait, menurut data yang dikumpulkan oleh Universitas Johns Hopkins.

Trump vs. Biden

“Hanya untuk melihat kembali peringkat persetujuan (Trump) dari keseluruhan masa jabatan pertamanya, melalui skandal pribadi, pemakzulan, pertumbuhan ekonomi yang kuat dan kemudian krisis ekonomi yang parah - dengan pendapat yang berbeda tentang bagaimana dia menanganinya - opini publiknya peringkat tetap hampir tetap di antara 40% hingga 43% dari responden survei, "kata Birch dari EIU.

“Dia secara unik kebal terhadap perubahan dalam spektrum politik-ekonomi dan saya tidak yakin ini akan menjadi sesuatu yang berbeda, sejujurnya.”

Calon presiden Trump dan Demokrat Joe Biden pada hari Selasa berhadapan dalam debat televisi pertama menjelang pemilihan 3 November. Kontes, yang menampilkan interupsi tiada henti dan serangan pribadi dari kedua kandidat, memicu ulasan suram dari responden survei, dan bahkan moderatornya sendiri.

Namun, tiga jajak pendapat yang menanyakan siapa yang memenangkan debat menemukan Biden berada di urutan teratas, dengan rata-rata jajak pendapat nasional NBC News, rata-rata pemilihan umum RealClearPolitics, dan pelacak jajak pendapat nasional FiveThirtyEight semua saat ini menempatkan Biden setidaknya tujuh poin di atas Trump.

Penelitian dari Harvard Business School Working Knowledge yang diterbitkan tahun lalu menemukan bahwa debat pemilu yang disiarkan televisi biasanya tidak berdampak apa pun pada pemilih.(CNBC)