April 26, 2024

Update Terbaru virus covid-19
Indonesia

Memuat...

Dunia

Memuat...

Pos Indonesia Divestasikan Seluruh Saham di Bank Mantap

iVooxid, Jakarta - PT Pos Indonesia melepas seluruh kepemilikan saham di Bank Mandiri Taspen (Mantap) sebesar 20,2% kepada PT Taspen (Persero) dan PT Bank Mandiri Tbk (BMRI). Dalam hal ini, PT Taspen mengakuisisi sekitar 19,2% saham dan Bank Mandiri sisanya sekitar 1,1%. Setelah proses akuisisi tersebut, maka porsi saham PT Taspen di Bank Mantap menjadi 39,48% dan Bank Mandiri sebesar 59,44%.

“Keputusan pengalihan saham tersebut baru berlaku efektif setelah adanya persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan pemerintah, dalam hal ini Taspen dan Pos Indonesia yang diperkirakan memakan waktu antara 3-4 bulan sejak pengajuan saat ini,” ujar Nixon LP Napitupulu, Direktur Utama PT Bank Mantap di Bali, Selasa (1/11).

Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) di Kuta, Kabupaten Badung, Senin (31/10), mengungkapkan PT Bank Mandiri menambah kepemilikan saham di bank tersebut sebesar 1,1% dari 58,25% menjadi 59,44%. Sementara itu, porsi pemegang saham perorangan masih tetap sama, yakni Ida Bagus Made Putra Jendana sebesar 0,56% dan ahli waris almarhum I Made Madia sebesar 0,52%.

Dengan demikian, komposisi kepemilikan saham di Bank Mantap mengalami perubahan saat ini, yakni Bank Mandiri dan PT Taspen disamping dua pemegang saham perorangan tersebut. “Kami hanya mengesahkan perubahan susunan pemegang saham. Bahwa transaksi apa yang terjadi dengan mereka itu kesepakatan antara kedua pihak (Taspen dan Pos),” ungkap Nixon.

Nixon menjelaskan, divestasi yang dilakukan PT Pos Indonesia di bank yang dibentuk oleh tiga BUMN tersebut pada 7 Agustus 2015 tidak akan berpengaruh signifikan terhadap kinerja Bank Mantap. “Kami belum melihat dampak aksi korporasi ini ke bisnis kami. Kenaikan porsi saham di Bank Mantap menunjukkan bahwa Taspen semakin berkomitmen terhadap bisnis kami,” pungkasnya.

Nixon menegaskan, pengoperasian Bank Mantap di Kantor Pos juga akan tetap berjalan normal karena sudah ada perjanjian sewa menyewa biasa begitu juga realisasi kredit pensiunan yang dibayarkan melalui PT Pos juga masih berjalan normal.[abr]

0 comments

    Leave a Reply