Polri, WNI Pengebom Gereja Di Filipina Tawarkan Diri Sebagai Pengantin

IVOOX.id, Jakarta - Karopenmas Mabes Polri Brigjen Dedi Prasetyo mengungkapkan, pasangan suami istri warga negara Indonesia (WNI) yang menjadi pelaku bom bunuh diri di Gereja Katedral, Jolo, Filipina ini diketahui menawarkan diri sebagai pengantin.
Bedasaran hasil penelusuran Polri, keduanya punya pemahaman radikal. Pemikiran ekstrem didapatkan keduanya melalui proses cuci otak (brainwashing).
“Rekam jejak keduanya mengikuti doktrinasi, pencucian otak, dan penanaman nilai-nilai dari paham radikal ekstrem,” sebut Karopenmas Mabes Polri Brigjen Dedi Prasetyo, di Jakarta, Rabu (24/7/2019).
Pernyataan kesanggupan itu kemudian diutarakan kepada terduga teroris Jamaah Ansharut Daulah (JAD) Andi Baso yang juga diketahui mengatur eksekusi aksi.
“(Andi Baso) menginformasikan ke otak (aksi teror) Saefulah, siap. Ada komunikasi dengan jaringan di Filipina. Setelah melakukan pemetaan baru mereka dipersiapkan menjadi ‘pengantin’ bom bunuh diri,” beber Dedi.
Sementara itu Dedi menyebut Andi Baso kini masih berada di Filipina. Andi buron setelah teror di Oikumenen, Samarinda, pada 2016. Pihaknya memastikan masih melakukan pengejaran.

0 comments