Polri Terima Laporan Bank DKI, Pramono Sebut Ada Dugaan Kebocoran Dana

IVOOX.id – Kabag Penum Ropenmas Divisi Humas Polri Kombes Pol. Erdi A. Chaniago mengatakan bahwa Bareskrim Polri telah menerima laporan dari Bank DKI.
“Benar, pada 1 April kami telah menerima laporan dari pihak Bank DKI,” katanya kepada wartawan di Jakarta, Kamis (104/2025), dikutip dari Antara.
Terkait substansi laporan dan subjek yang dilaporkan, dia masih belum bisa membeberkannya.
Kendati demikian, dirinya memastikan bahwa laporan tersebut telah ditindaklanjuti.
“Saat ini, pelaporan tengah didalami dan dipelajari lebih lanjut,” katanya.
Diketahui, sejumlah nasabah Bank DKI mengeluhkan tak bisa melakukan transaksi sejak malam takbiran Idul Fitri lalu atau 30 Maret 2025.
Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung Wibowo memastikan bahwa kebocoran dana Bank DKI akibat gangguan sistem pelayanan tidak berdampak terhadap nasabah Bank tersebut dan bantuan sosial seperti Kartu Jakarta Pintar.
"Sama sekali tidak ada dampak kepada nasabah. Karena yang diganggu itu adalah rekeningnya Bank DKI yang ada di Bank BNI. Sehingga dengan demikian sebenarnya kepada nasabah tidak ada gangguan sama sekali," kata Pramono di Jakarta, Rabu (9/4/2025), dikutip dari Antara.
Pramono menjelaskan, sejak kemarin dirinya sudah meminta kepada pihak Bank DKI agar seluruh fasilitas transaksi yang dimiliki dapat segera dinormalkan kembali.
"Sehingga dengan demikian sama sekali tidak ada nasabah yang dirugikan. Tetapi siapa yang dirugikan? Yang dirugikan adalah Bank DKI," kata Pramono.
Pramono juga menegaskan tidak ada kebocoran dana bantuan-bantuan seperti dana bantuan sosial (bansos) termasuk Kartu Jakarta Pintar (KJP).
Karena itu, Pramono mengatakan masyarakat tak perlu khawatir mengenai hal tersebut. "Ini adalah dana semacam dana deposito atau dana cadangan yang dimiliki oleh Bank DKI," kata Pramono.
Ia kemudian mencopot Direktur IT Bank DKI Amirul Wicaksono.
"Kejadian di Bank DKI ini bukan pertama kali. Ini sudah ketiga kali. Dan kejadiannya hampir serupa. Dimana IT tidak dilaksanakan, tidak dijaga secara baik," kata Pramono.
Sementara itu, jabatan Direktur IT kini diisi oleh Direktur Umum Agus Haryoto Widodo dan mulai berlaku sejak Selasa (8/4/2025).
Dia mengungkapkan ada kebocoran (dana), tetapi tidak disebutkan besaran nominalnya. "Terus terang ada kebocoran. Jumlah angkanya yang tahu direksi Bank DKI," katanya.
Karena kejadiannya sudah tiga kali, kata Pramono, maka dirinya memutuskan untuk melaporkan hal tersebut ke Bareskrim (Badan Reserse Kriminal) Polri.
"Dan kami sudah meminta kepada lembaga independen yang internasional. Nanti biar disebutkan oleh Direksi Bank DKI. Untuk melakukan audit, tracing, monitoring. Kemana saja," katanya.
Nanti selain Bank DKI, Bareskrim pasti akan segera mengetahui ini. "Karena yang namanya apapun tentang jejak digital uang lari kemana saja. Dalam sistem sekarang pasti kelihatan," kata Pramono.
Pada rapat tertutup bersama Bank DKI, Selasa (8/4/2025), Pramono meminta Direktur IT Bank DKI, Amirul Wicaksono dibebastugaskan sebagai buntut terjadinya masalah dalam layanan Bank DKI beberapa waktu lalu.

0 comments