Polisi Segera Razia Sumur Minyak Ilegal di Blora Akibat Kebakaran Sumur Minyak | IVoox Indonesia

August 22, 2025

Polisi Segera Razia Sumur Minyak Ilegal di Blora Akibat Kebakaran Sumur Minyak

Insiden kebakaran sumur minyak di Dukuh Gendono, Desa Gandu, Kecamatan Bogorejo, Kabupaten Blora
Insiden kebakaran sumur minyak di Dukuh Gendono, Desa Gandu, Kecamatan Bogorejo, Kabupaten Blora, tiga warga setempat dilaporkan meninggal. (HO - Gunawan)

IVOOX.id – Polres Blora segera menertibkan aktivitas pertambangan minyak ilegal di wilayah Kabupaten Blora, Jawa Tengah. Langkah ini diambil setelah insiden ledakan sumur minyak ilegal yang menewaskan warga di Dukuh Gendono, Desa Gandu, Kecamatan Bogorejo, pada Minggu, 17 Agustus 2025.

Kapolres Blora AKBP Wawan Andi Susanto menyampaikan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan Bupati Blora dan Polda Jawa Tengah untuk memperketat pengawasan terhadap sumur-sumur minyak ilegal yang masih beroperasi.

“Nanti ke depan, sudah kami bicarakan dengan Bupati dan akan dikoordinasikan dengan Polda. Penertiban sumur-sumur masyarakat ini akan lebih ditingkatkan kembali,” ujar AKBP Wawan di lokasi kejadian, Senin (18/8/2025), dikutip dari Antara.

Hingga saat ini, Polres Blora masih melakukan penyelidikan awal. Sebanyak empat orang saksi dari warga sekitar telah dimintai keterangan, sementara pemilik sumur belum diperiksa.

“Sudah empat saksi yang kami mintai keterangan sejak tadi malam hingga subuh. Namun untuk pemilik sumur, sementara ini belum dimintai keterangan,” jelasnya.

Selain itu, Polres Blora juga telah berkoordinasi dengan tim Laboratorium Forensik (Labfor) Polda Jawa Tengah untuk penyelidikan lebih lanjut.

Namun, kehadiran tim masih menunggu api benar-benar padam.

“Nantinya, kalau api sudah berhasil dipadamkan, insyaallah tim Labfor akan datang ke lokasi,” tambahnya.

Di sisi lain, Bupati Blora Arief Rohman menyayangkan masih adanya aktivitas sumur minyak ilegal di daerahnya.

Menurutnya, hal tersebut ironis karena pemerintah pusat sebentar lagi akan menerbitkan regulasi yang mengatur legalisasi sumur rakyat melalui Permen ESDM Nomor 14 Tahun 2025.

“Lahannya memang milik warga, tetapi sumur ini belum legal. Kalau mau beroperasi ada syarat-syarat yang harus dipenuhi. Apalagi lokasinya berada di belakang rumah warga, seharusnya memperhatikan keamanan dan keselamatan,” kata Arief, dikutip dari Antara, Senin (18/8/2025).

Bupati menambahkan, insiden ledakan yang menewaskan tiga orang, melukai dua warga dengan luka bakar serius, bahkan turut menimpa seorang balita, menjadi pelajaran berharga agar masyarakat tidak gegabah.

“Saya mengimbau masyarakat untuk menahan diri terlebih dahulu. Segera urus izin sesuai Permen ESDM No.14 tentang sumur rakyat. Kalau sudah ada izin, silakan beroperasi, supaya aman dan sesuai aturan,” pungkasnya.

Terpisah, mengantisipasi kebakaran sumur minyak, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menerbitkan Menteri ESDM Nomor 14 Tahun 2025 untuk meningkatkan aspek keselamatan pengelolaan sumur minyak rakyat.

“Ini (kebakaran sumur rakyat di Blora, Red) menjadi perhatian kami semua bahwa pentingnya pembenahan tata kelola sumur masyarakat dengan baik, mengutamakan aspek keselamatan,” ujar Juru Bicara Kementerian ESDM Dwi Anggia dikutip dari Antara, Senin (18/8/2025).

Peraturan Menteri ESDM Nomor 14 Tahun 2025 yang mengatur tentang Kerja Sama Pengelolaan Bagian Wilayah Kerja untuk Peningkatan Produksi Minyak dan Gas Bumi.

Melalui aturan tersebut, ujar Anggi, pemerintah mengatur dan mengantisipasi berbagai hal yang mungkin terjadi ketika mengelola sumur minyak rakyat, seperti kecelakaan kerja.

“Ada banyak sumur masyarakat yang berjalan belum mengindahkan aspek keselamatan. Ini yang akan diatur dan dilakukan perbaikan tata kelola, sesuai good engineering practices,” kata Anggi.

Terkait dengan implementasi Permen ESDM tersebut, Anggi menyampaikan, pemerintah sedang melakukan inventarisasi sumur rakyat. Ia juga menekankan bahwa sumur rakyat yang akan dilegalkan melalui kebijakan tersebut hanyalah sumur yang sudah telanjur ada.

“Bukan sumur baru, ya,” ujarnya lagi.

Ke depannya, kata dia, melalui sumur rakyat yang telah dibenahi tata kelolanya, negara berpotensi menuai peningkatan produksi minyak dan penerimaan negara.

Dalam kesempatan tersebut, Anggi juga menyampaikan belasungkawa atas jatuhnya korban jiwa dalam peristiwa ledakan yang terjadi di area sumur minyak masyarakat Blora.

“Kami mengucapkan turut prihatin dan berduka atas jatuhnya korban jiwa dalam peristiwa ledakan yang terjadi di area sumur minyak rakyat di Kecamatan Bojonegoro, Kabupaten Blora,” ujar Anggi.

Sebelumnya, Kasi Humas Polres Blora AKP Gembong Widodo menjelaskan kebakaran terjadi pada Minggu, 17 Agustus 2025, sekitar pukul 12.30 WIB. Kejadian bermula saat sumur minyak milik warga mengalami blow out yang memicu semburan api besar.

Hingga Senin, 18 Agustus 2025, dini hari, api masih menyala dan petugas gabungan terus berupaya melakukan penanganan.

0 comments

    Leave a Reply