Polisi Dalami Dugaan Perundungan pada Kasus Bunuh Diri Mahasiswi Program Dokter Spesialis Undip | IVoox Indonesia

May 13, 2025

Polisi Dalami Dugaan Perundungan pada Kasus Bunuh Diri Mahasiswi Program Dokter Spesialis Undip

Kamar kos mahasiswi Undip Semarang yang ditemukan tewas bunih diri
Kamar kos mahasiswi Undip Semarang yang ditemukan tewas bunih diri di Jalan Lempongsari, Kota Semarang, Kamis. (ANTARA/I.C. Senjaya)

IVOOX.id – Polrestabes Semarang mendalami dugaan perundungan yang dialami AR, mahasiswi Program Pendidikan Dokter Spesialis Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro (Undip) Semarang yang meninggal dunia akibat bunuh diri.

Kasat Reskrim Polrestabes Semarang Kompol Andika Dharma Sena mengatakan, polisi menjadwalkan pemanggilan rekan kerja korban untuk dimintai keterangan.

Selain itu, lanjut dia, polisi juga akan berkoordinasi dengan internal Undip Semarang dalam pengungkapan kasus tersebut.

Berkaitan dengan buku harian korban yang berisi tentang kondisinya selama menempuh pendidikan dokter spesialis, ia menyebut buku tersebut tidak bisa diasumsikan berkaitan dengan dugaan perundungan.

"Korban ini juga sering 'curhat' ke ibunya, kemudian isi buku hatian, semua akan didalami. Jangan berasumsi isi buku harian ini perundungan," kata Andika di Semarang, Kamis (15/8/2024), dikutip dari Antara.

Ia menambahkan permasalahan yang diceritakan oleh korban ke ibu maupun melalui buku harian berkaitan dengan pembelajaran yang sedang dijalaninya.

Adapun mengenai penyebab kematian, lanjut dia, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan di tubuh korban.

"Hanya ditemukan sisa wadah obat keras dan luka suntik," katanya.

Menurut dokter, kata dia, obat keras tersebut todak boleh disuntikkan ke dalam tubuh.

Pada kasus tersebut, Undip membantah kematian AR diduga bunuh diri karena dipicu masalah perundungan.

"Berdasarkan hasil investigasi internal kami, hal tersebut tidak benar," kata Manajer Layanan Terpadu dan Humas Undip Semarang Utami Setyowati saat menyampaikan tanggapan tertulis Rektor Undip di Semarang, Kamis (15/8/2024), dikutip dari Antara.

Menurut dia, almarhumah merupakan mahasiswi yang berdedikasi terhadap pekerjaannya.

Namun, lanjut dia, almarhumah disebut memiliki permasalahan kesehatan yang memengaruhi proses belajar yang sedang ditempuhnya.

Meski demikian, kata dia, Undip tidak bisa menjelaskan lebih detail mengenai masalah kesehatan yang dialami korban.

Ia menuturkan, mahasiswinya itu sempat mempertimbangkan untuk mengundurkan diri akibat kondisi tersebut.

"Namun almarhumah mengurungkan niat karena secara administratif terikat pada ketentuan penerima beasiswa," katanya.

Meski demikian, menurut dia, Undip sangat terbuka dengan fakta lain di luar hasil investigasi yang telah dilakukan.

"Undip siap berkoordinasi dengan pihak manapun untuk menindaklanjuti tujuan pendidikan dengan menerapkan 'zero bullying' di Fakultas Kedokteran," katanya.

Sebelumnya, seorang mahasiswi Program Pendidikan Dokter Spesialis Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro (Undip) Semarang meninggal dunia diduga bunuh diri di tempat indekosnya di Jalan Lempongsari, Kota Semarang, Jawa Tengah.

Kematian korban berinisial AR yang ditemukan pada Senin (12/8/2024) lalu tersebut diduga berkaitan dengan perundungan di tempatnya menempuh pendidikan

0 comments

    Leave a Reply