Pilpres Putaran II Tunisia, Pertarungan Robocob Vs Don Corleone

IVOOX.id, Tunis - Rakyat Tunisia memberikan suara dalam pilpres putaran kedua, Minggu (13/10), dengan dua kandidat masing-masing seorang profesor hukum yang rendah hati dan seorang tokoh media yang karismatik yang baru dibebaskan dari penjara awal pekan ini.

Negara Magribi, yang sering dianggap sebagai satu-satunya negara Arab yang sukses dalam revolusi musim semi, tampaknya akan berhasil melaksanakan pemilihan presidennya yang kedua kalinya, dengan pemilihan putaran sebelumnya yang diikuti 26 kandidat dan kini menyisakan Kais Saied dan pengusaha Nabil Karoui.

Para analis mengatakan pilihan kedua kandidat itu lebih dari wajah-wajah politik yang lebih terkenal, termasuk banyak yang terkait dengan revolusi negara itu atau dengan rezim lama presiden yang digulingkan Zine al-Abidine Ben Ali, mencerminkan ketidakpuasan yang meluas dengan ekonomi negara yang sedang sakit - faktor kunci yang mengantarkan rakyat Tunisia ke jalanan pada tahun 2011.

"Kekecewaan luar biasa dengan kurangnya reformasi ekonomi sangat penting dalam pikiran pemilih Tunisia," kata Safwan Masri, seorang profesor politik Timur Tengah dan Afrika Utara di Universitas Columbia di New York.

"Fakta bahwa kandidat presiden seperti menteri pertahanan negara atau perdana menteri tidak melakukan dengan baik mengirimkan pesan kuat bahwa 'kami selesai dengan Anda, kami selesai dengan pendirian dan janji-janji gagal mereka'."

Yang menarik, Saied, 61, dijuluki "Robocop" oleh media karena sikapnya yang kaku dan presentasinya yang buruk. Sementara Karoui, 56, seorang taipan flamboyan yang hobi mengenakan jas rancangan khusus desainer, dijuluki "Michael Corleone", referensi baik untuk keramahannya dan tuduhan korupsi yang mengekangnya selama bertahun-tahun.(The Guardian)