Pilarmas Investindo: Pasar Obligasi Variatif, Cenderung Terkoreksi Terbatas

IVOOX.id, Jakarta - Direktur Riset Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus memproyeksikan pergerakan pasar obligasi pada perdagangan hari ini, Senin (28/10) cenderung bervariasi dengan potensi koreksi yang terbatas akibat ekspektasi pemangkasan suku bunga oleh The Fed.
Dalam risetnya, Nico Demus mengatakan pada perdagangan sebelumnya ruang penguatan hanya terlihat pada surat utang jangka pendek. Sementara itu, surat utang jangka panjang cenderung melemah.
Menurutnya, pergerakan surat utang pada hari ini akan memiliki tekanan yang cukup besar namun sentimen positif menjaga tekanan tersebut pada level terbatas. Adapun, beberapa sentimen yang akan memengaruhi perdagangan hari ini yaitu pertama, ketidakpastian terkait perang dagang China-Amerika Serikat.
Kesepakatan pada fase 1 telah tercapai namun kesepakatan secara legal belum tercapai karena Trump menyatakan penandatanganan perjanjian perdagangan dengan China akan dilakukan pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Ekonomi Asia Pasifik yakni pada 16 – 17 November di Santiago, Chili.
Trump juga menyebut Amerika Serikat dan China akan mengumumkan kesepakatan bertahap awal November ini karena kedua negara masih mengerjakan beberapa hal mendetail dan menuliskannya dalam perjanjian.
Kedua, penangguhan preferensi dagang terhadap Thailand oleh Amerika Serikat atas kekhawatiran pengabaian hak tenaga kerja. Langkah ini akan memengaruhi preferensi perdagangan senilai US$1,3 miliar dan hal ini diakibatkan kegagalan Thailand untuk memberikan kebebasan berserikat dan perundingan bersama Amerika Serikat. Selain itu, produk makanan laut Thailand juga akan dicabut karena masalah yang sama dan penangguhan ini berlaku dalam kurun waktu 6 bulan.
Sebagai gambaran, AS merupakan pasar ekspor terbesar kedua Thailand dengan kontribusi sebesar US$31,9 miliar pada 2018. Perdagangan antara AS dan Thailand pada preferensi umum mencapai US$4,4 miliar pada 2019.
Ketiga, ekspektasi pemangkasan suku bunga ketiga kalinya oleh The Fed masih ada dan menopang pembatasan koreksi di pasar hari ini. The Fed diekspektasikan melakukan pemangkasan suku bunga acuan pada pekan ini.
Dengan demikian, suku bunga The Fed akan berada pada kisaran 1,5% - 1,75%. Adapun, hingga kini The Fed telah menurunkan tingkat suku bunga sebanyak dua kali yaitu pada Juli dan September.
Atas proyeksi tersebut, Maximilianus merekomendasikan agar investor melakukan wait and see. Investor, katanya, bisa melakukan pembelian saat terjadi koreksi meskipun koreksu cenderung terbatas.
"Kami merekomendasikan wait and see hari ini. Apabila sudah ada posisi sebelumnya, bisa melepas sebagian keuntungannya saat ini, untuk bisa kembali melakukan pembelian di harga rendah nantinya," katanya.

0 comments