Petani Lebak Banten Panen Padi Cukupi Ketersediaan Hadapi El Nino | IVoox Indonesia

May 24, 2025

Petani Lebak Banten Panen Padi Cukupi Ketersediaan Hadapi El Nino

IMG_20230816_084052
Petani Desa Sindangmulya Kecamatan Maja Kabupaten Lebak,Sabtu (19/8/2023 memanen padi seluas lima hektare sehingga memenuhi ketersediaan pangan pada saat musim kemarau.ANTARA/Mansur

IVOOX.id - Sejumlah petani Kabupaten Lebak, Provinsi Banten panen padi di sawah seluas 5.500 Ha sehingga memenuhi ketersediaan pangan pada saat musim kemarau akibat perubahan iklim El Nino.

"Kita panen padi di sini seluas lima hektare dan produktivitas rata-rata empat ton gabah basah/hektare,"kata Ahmad (60) seorang petani Desa Sindangmulya Kabupaten Lebak, Sabtu (19/8/2023).

Petani yang memanen padi itu dari tanam bulan Juni 2023 lalu, karena menggunakan benih varietas unggul jenis Ciherang.

Umumnya, kata dia,benih varietas unggul masa panen antara 100-110 hari setelah tanam.

Saat ini, petani di wilayahnya saat El Nino terpenuhi ketersediaan pangan keluarga.

"Semua petani yang panen itu untuk ketersediaan pangan keluarga dan tidak dijual," kata Ahmad dikutip dari Antara.

Begitu juga petani lainnya di Kecamatan Leuwidamar Kabupaten Lebak,Sukri (55) mengaku bahwa di wilayahnya seluas tujuh hektare memasuki musim panen padi.

Para petani merasa bersyukur karena musim kemarau bisa panen padi sehingga dapat memenuhi ketersediaan pangan keluarga.

Bahkan, petani kini banyak menjemur gabah di tepi jalan menuju arah wisata budaya Badui.

"Kami beruntung di musim kemarau areal persawahan di wilayahnya di Blok Bojongcau masih terpenuhi ketersediaan air dari sumber air kawasan hutan Badui,"katanya menjelaskan.

Sementara itu, Kepala Bidang Produksi Dinas Pertanian Kabupaten Lebak Deni Iskandar mengatakan pada Agustus ini diperkirakan seluas 5.500 hektare memasuki musim panen sehingga ketersediaan pangan masyarakat relatif aman dan mencukupi hingga akhir tahun 2023.

Mereka petani yang panen itu, karena memiliki pasokan ketersediaan air melalui sumber air yang ada di kawasan hutan, aliran sungai dan irigasi.

Namun, pihaknya kini mengoptimalkan pompa menghadapi musim kemarau atau El Nino yang diperkirakan laporan BMKG puncaknya Agustus -September 2023.

"Kami berharap dengan pompa itu bisa terselamatkan tanaman padi dengan menyedot sumber air dari sungai,"katanya menjelaskan.

0 comments

    Leave a Reply