Peserta OSN Jenjang SMP dari Wilayah Indonesia Timur Meningkat | IVoox Indonesia

June 8, 2025

Peserta OSN Jenjang SMP dari Wilayah Indonesia Timur Meningkat

Peserta-OSN-Jenjang-SMP-dari-WilayahIndonesia-Timur-Meningkat-doc.OSN-ivoox.id_

IVOOX.id, Yogyakarta -- Minat terhadap mata pelajaran sains mengalami peningkatan di kalangan siswa jenjang Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Indonesia. Hal ini terlihat dari jumlah peserta yang mengikuti Olimpiade Sains Nasional (OSN), di Yogyakarta. Ajang ini merupakan kompetisi bergengsi tahunan tingkat nasional yang diselenggarakan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), diikuti siswa berprestasi pada tiga bidang yang dilombakan yaitu bidang Matematika, Ilmu Pengetahuan Alam (IPA), Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS).


Poppy Dewi Puspitawati, Direktur Pembinaan SMP, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, dalam wawancara via telepon, Kamis (4/7/2019), mengungkapkan kenaikan partisipasi siswa di OSN sangatlah penting untuk mendukung pembelajaran sains.


Menurutnya, kompetisi ini dapat mendorong para pemangku kepentingan pendidikan untuk memfasilitasi para siswa berprestasi, khususnya di bidang sains, di wilayahnya masing-masing. "OSN merupakan ajang bergengsi karena para siswa berprestasi akan mendapatkan penghargaan untuk prestasinya, seperti mendapatkan beasiswa masuk ke universitas ternama," ujar Poppy.


Sehingga, lanjut Poppy, prestasi ini menjadi kebanggaan tersendiri bagi sekolah dan daerah untuk memfasilitasi siswa, meningkatkan kualitas pembelajaran, dan kemampuan sains siswa.


"Disinilah, secara tidak langsung kegiatan OSN dapat menggerakkan semua komponen ekosistem pendidikan guna peningkatan mutu pendidikan khususnya di bidang sains, ada pelibatan stakeholder mulai dari sekolah sampai tingkat pusat, karena seleksi (OSN) berlaku secara berjenjang," ujarnya.


Berdasarkan data Direktorat Pembinaan SMP, ajang OSN tahun ini diikuti sebanyak 408 siswa, dengan jumlah pendamping sebanyak 68 orang. Dari jumlah tersebut, sebanyak 57 peserta berasal dari wilayah timur Indonesia dari 136 peserta Bidang IPA. Kemudian, terdapat 52 peserta dari wilayah timur Indonesia dari 136 peserta Bidang IPS. Selanjutnya, sebanyak 54 peserta dari wilayah timur Indonesia dari total sebanyak 136 peserta untuk bidang Matematika. Sehingga, 40 persen peserta OSN jenjang SMP berasal dari wilayah timur Indonesia, seperti Kalimantan, Sulawesi, Maluku, dan Papua.


Selanjutnya, Poppy berharap agar komposisi siswa untuk mengikuti kompetisi-kompetisi mata pelajaran, seperti OSN, dapat lebih beragam. Menurutnya, keikutsertaan itu untuk menstimulus pembinaan kompetensi siswa di daerah-daerah.


"Ajang kompetisi sangatlah tepat untuk menstimulus kemampuan siswa, khususnya bidang sains. Disparitas prestasi harus dikurangi dengan melibatkan banyak aspek, dalam konteks peserta didik, stimulus program pembinaan dapat dilakukan, khususnya sains, untuk pembinaan siswa," ujar Poppy.


Ketua Panitia penyelenggaraan OSN SMP, Alfiyadi, menjelaskan terdapat perkembangan positif untuk komposisi asal peserta OSN. "Secara keseluruhan, jumlah peserta masih sama dengan jumlah tahun lalu, tetapi jumlah peserta dari wilayah timur mengalami peningkatan, komposisi peserta jadi lebih beragam," ujar Alfi, yang ditemui saat acara Malam Pentas Budaya OSN, di Yogyakarta, Rabu (3/7/2019).


Dalam ajang OSN kali ini para peserta juga mendapatkan pembekalan kecakapan pendidikan karakter selama berkompetisi. Pembekalan ini mencakup materi kemandirian, integritas, dan religius yang diberikan melalui seminar motivasi. Tidak hanya itu, peserta pun berkesempatan untuk unjuk kemampuan seni dan budaya dari daerah mereka masing-masing pada Malam Budaya OSN 2019.


Saat ditemui, Kepala seksi Peserta Didik Direktorat Pembinaan SMP Kemendikbud, Retno Juni Rochmaningsih, mengatakan Malam Budaya menjadi sesi favorit dari para siswa karena dapat memamerkan ciri khas dari masing-masing daerah peserta. "Ini (Malam Budaya) paling ditunggu, siswa saling menampilkan ciri khas budaya masing-masing dari 34 provinsi," jelasnya.


Retno mengungkapkan sesi Malam Budaya bertujuan untuk dapat membina siswa SMP selain dapat berprestasi bidang sains, sekaligus juga melestarikan budaya daerahnya.


"Malam Budaya ini untuk ajang siswa berprestasi untuk pentas seni dan tari, dari Aceh hingga Papua, sehingga selain pintar bidang Sains tapi juga tetap melestarikan kebudayaan daerahnya," ujar Retno.


Penyelenggaraan OSN ini melibatkan juri yang berasal dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia, yaitu Universitas Pendidikan Indonesia, Universitas Indonesia, Universitas Gadjah Mada Yogyakarta, Universitas Diponegoro Semarang, Universitas Negeri Malang, Universitas Negeri Semarang, Universitas Negeri Yogyakarta, Universitas Sultan Agung Tirtayasa Banten, Universitas Negeri Padang, Universitas Negeri Jakarta, Universitas Sebelas Maret, Institut Teknologi Bandung, UIN Sunan Gunung Djati Bandung, dan Sekolah Tinggi Agama Budha Kertarajasa Malang.

0 comments

    Leave a Reply