Pesan Muhadjir Effendy untuk Cak Imin, Kembalikan Jumlah Kelas Menengah

IVOOX.id – Mantan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Muhadjir Effendy, menyampaikan beberapa pesan pada penggantinya, Muhaimin Iskandar, atau yang akrab disapa Cak Imin. Salah satu isu utama yang diangkat adalah pentingnya mengembalikan kelas menengah bawah, atau aspiring middle class (AMC), agar bisa kembali ke status kelas menengah (middle class atau MC). Pesan ini disampaikan Muhadjir setelah serah terima jabatan yang berlangsung di Kemenko PMK, Jakarta Pusat, pada Senin (21/10/2024).

Dalam pidatonya, Muhadjir memulai dengan mengungkapkan pencapaian dalam mengurangi angka pengangguran di Indonesia. Ia mencatat, "Tingkat pengangguran telah menurun dari 5,28% pada tahun 2019 menjadi 4,82% pada tahun 2024." Meskipun penurunan angka pengangguran merupakan langkah positif, Muhadjir menekankan pentingnya perhatian terhadap perubahan status kelas menengah yang kini mulai merosot. "Tentu saja yang harus kita waspadai adalah menurunnya kelas menengah yang sekarang merosot menjadi aspiring middle class," ujarnya.

Muhadjir juga memberikan apresiasi terhadap upaya Kemenko PMK yang berhasil menahan laju penurunan kelas menengah, sehingga tidak terperosok lebih jauh ke dalam kategori kelas bawah. "Alhamdulillah, saya laporkan tugas dari Kemenko PMK mampu menahan melorotnya kelas menengah ini tidak sampai terperosok ke tingkat pengangguran lebih rendah, kelas bawah," katanya. Ia menjelaskan bahwa penurunan angka kemiskinan dan kemiskinan ekstrem merupakan bukti bahwa upaya tersebut membuahkan hasil.

Meski demikian, mantan Menko PMK itu menekankan bahwa langkah lebih lanjut harus diambil untuk mengangkat mereka yang kini berada di status aspiring middle class agar bisa kembali ke kelas menengah. "Akan tetapi, memang harus ada upaya keras bagaimana mengembalikan mereka yang sekarang berada di aspiring middle class ini naik kembali menjadi middle class," ujarnya.

Di samping itu, Muhadjir juga meminta Cak Imin untuk memberikan perhatian lebih pada isu penanggulangan bencana. Ia menyampaikan bahwa meskipun penanggulangan bencana di Indonesia telah mengalami kemajuan, tetap perlu ada perhatian khusus untuk masalah ini. "Kecepatan penyampaian informasi peringatan dini bencana kepada masyarakat telah melampaui target, yaitu berada di bawah 3,5 menit. Jadi sekarang, jika ada bencana, masyarakat sudah akan tahu dalam waktu 3,5 menit," katanya.

Muhadjir juga mengingatkan bahwa meskipun capaian indikator menunjukkan kemajuan dalam pembangunan manusia dan budaya di Indonesia, tidak ada alasan untuk berpuas diri. "Meskipun seluruh capaian indikator tersebut menunjukkan sinyal positif dalam pembangunan manusia dan budaya di Indonesia, pastinya kita tidak boleh terlena dan harus terus meningkatkan kinerja kita," ujarnya.