Pertumbuhan Ekonomi Inklusif Masih Terkendala Konektivitas Antarpulau

IVOOX.id, Jakarta - Wakil Menteri Keuangan Mardiasmo menilai pertumbuhan ekonomi inklusif untuk mewujudkan cita-cita pembangunan menghadapi tantangan besar dari sisi konektivitas antarpulau di Indonesia.
Mardiasmo dalam seminar nasional The Consumer Banking Forum di Jakarta, Kamis (22/11), mengatakan wilayah Indonesia yang sangat luas menjadi tantangan terbesar dalam mewujudkan ekonomi inklusif.
Ekonomi yang inklusif merupakan kondisi di mana kesempatan masyarakat untuk mengupayakan peningkatan kesejahteraan menjadi lebih terbuka dan meluas, terutama bagi mereka yang memiliki berbagai keterbatasan secara ekonomi.
Melalui ekonomi yang bersifat inklusif, lanjut Mardiasmo, dampak pembangunan akan dapat menetes dan dirasakan hingga ke masyarakat yang berada di kelompok terbawah.
Ia menjelaskan ekonomi inklusif akan mampu diraih salah satunya apabila konektivitas yang menghubungkan antarpulau di Indonesia dapat terwujud dengan baik.
"Share Jawa juga masih tinggi untuk ekonomi. Pemerintah sudah berupaya membangun konektivitas dari pinggiran, yang dilakukan untuk menyambungkan pulau-pulau," kata Mardiasmo, dikutip Antara.
Dalam kesempatan yang sama, ekonom senior Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Faisal Basri menilai kebijakan pembangunan tol laut yang diinisiasi pemerintah untuk membangun konektivitas masih belum berdampak.
Ia menilai tol laut belum mampu menurunkan ongkos logistik karena tidak terjadi peralihan transportasi angkutan dari darat ke laut.
"Sekitar 90 persen barang di Indonesia masih diangkut menggunakan truk. Padahal secara global 70 persen barang itu diangkut menggunakan kapal," ujar dia.

0 comments