Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Diprediksi Hanya 5,1%

iVOOXid, Jakarta – Pertumbuhan ekonomi Indonesia diperkirakan hanya sebesar 5,1% pada 2017 dan sebesar 5,3% pada 2018. Pertumbuhan ekonomi Indonesia dalam dua tahun ini tampaknya masih mengandalkan peningkatan konsumsi rumah tangga.

“Pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) hingga akhir tahun ini diprediksi hanya 5,1% atau sedikit lebih baik dibandingkan 2016 sebesar 5%,” ujar Eric Sugandhi, ekonom Skha Institute, di Jakarta, Kamis (06/07/17).

Eric menjelaskan, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2016 tercatat sebesar 5,0% atau sedikit lebih tinggi dibandingkan pada tahun sebelumnya sebesar 4,9%. Konsumsi rumah tangga masih menjadi mesin pendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia hingga kini.

“Hal itu terlihat, konsumsi rumah tangga memberikan kontribusi hingga 2,7% dari total pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun lalu yang sebesar 5% tersebut. Itu berarti, konsumsi rumah tangga memberikan kontribusi yang mencapai 56,5% terhadap PDB Indonesia pada 2016,” papar Eric.

Menurut Eric, kondisi tersebut masih akan berlanjut pada tahun ini. Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada triwulan pertama 2017 tercatat sebesar 5%. Itu tampaknya disebabkan oleh tertekannya harga komoditas energi, terutama batu bara dan minyak bumi, di pasar global yang menyebabkan pertumbuhan ekonomi Indonesia hanya berkisar 5% dalam tiga tahun terakhir ini.

Akan tetapi, demikian Eric, kenaikan harga komoditas energi yang terjadi sejak pertengahan 2016 akan mendorong pertumbuhan ekonomi melalui tiga jalur, yaitu peningkatan kinerja ekspor di sektor komoditas energi, peningkatan investasi di sektor pertambangan dan energi serta kenaikan daya beli masyarakat yang pendapatannya bergantung pada komoditas energi.[abr]