Pertumbuhan Ekonomi 5,12 Persen Jadi Sentimen Positif IHSG, Pakar Rekomendasikan Saham dan Obligasi Ini

IVOOX.id – Pertumbuhan ekonomi Indonesia yang solid sebesar 5,12 persen pada Kuartal II 2025, melampaui ekspektasi pasar dan didukung inflasi terkendali, menjadi fondasi kuat bagi laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pekan ini. Sentimen positif ini muncul setelah pekan sebelumnya IHSG ditutup melemah tipis -0,06 persen di tengah aksi jual asing.
Equity Analyst PT Indo Premier Sekuritas (IPOT), Imam Gunadi, menjelaskan ada dua sentimen besar yang memengaruhi pergerakan IHSG selama sepekan terakhir, yaitu data pertumbuhan ekonomi dan rebalancing MSCI. “Pertumbuhan ekonomi Indonesia di Q2 ini juga berada di atas negara tetangga seperti Malaysia yang hanya tumbuh 4,5 persen dan Singapura 4,3 persen,” kata Imam dalam keterangan resmi yang diterima ivoox.id Senin (11/8/2025).
BPS mencatat sektor Transportasi & Pergudangan, Jasa Perusahaan, dan Jasa Lainnya menjadi penyumbang pertumbuhan tertinggi, masing-masing tumbuh 8,52 persen, 9,31 persen, dan 11,31 persen (yoy). Imam menilai lonjakan ini didorong momen hari besar keagamaan, libur nasional, dan cuti bersama. “Mesin konsumsi domestik yang didorong oleh mobilitas masyarakat menjadi penopang utama pertumbuhan kita di kuartal kedua,” ujarnya.
Pemerintah turut memberikan stimulus seperti diskon transportasi, bansos, subsidi upah, dan diskon iuran Jaminan Kecelakaan Kerja. Pertumbuhan ekonomi di atas ekspektasi ini ikut meningkatkan optimisme pelaku pasar meski ada kekhawatiran perlambatan global.
Selain data ekonomi, pasar juga menyoroti pengumuman MSCI, terutama saham CUAN, BREN, dan PTRO. Masuknya CUAN ke MSCI Global Standard Index berpotensi memicu inflow signifikan dari dana institusi global.
Untuk periode 11–15 Agustus 2025, Imam menyebut pasar akan fokus pada data CPI, Industrial Production Tiongkok, dan pertumbuhan ekonomi Jepang. Menghadapi dinamika ini, IPOT merekomendasikan saham BTPS, EXCL, BSDE, serta Obligasi FR0091.
“Rilisnya data pertumbuhan ekonomi yang berada di atas ekspektasi pasar akan memunculkan optimis… salah satunya BTPS yang tentu akan diuntungkan,” kata Imam. EXCL dinilai akan mendapat katalis positif dari peningkatan permintaan data dan potensi penurunan suku bunga, sementara BSDE diuntungkan dari membaiknya daya beli masyarakat. Obligasi FR0091 disebut strategis di tengah tren penurunan suku bunga dan inflasi yang terkendali.

0 comments