Pertamina masih Kaji Pembangunan Proyek Terminal Regasifikasi LNG di Banten

iVooxid, Jakarta - PT Pertamina (Persero) masih mengkaji dan melakukan negosiasi dengan para investor mengenai pembangunan proyek Terminal Regasifikasi gas alam cair (Liquified Natural Gas/LNG) di Bojonegara, Banten. Proyek tersebut diperkirakan dapat menurunkan harga jual gas, khususnya di wilayah Jawa bagian barat dan memperkuat infrastruktur gas Pertamina.

“Kami saat ini sedang memusatkan perhatian untuk menjual LNG dengan harga serendah mungkin, khususnya di Jawa bagian barat dan pulau Jawa pada umumnya,” ujar Dwi Soetjipto, Direktu Utama Pertamina, di sela-sela acara Pertamina Eco Run, di BSD City, Minggu (20/11).

Dwi mengemukakan, infrastruktur terminal regasifikasi berkapasitas 500 juta kaki kubik per hari (millions standard cubic feet per day /mmscfd) itu dibangun oleh pihak swasta, yaitu PT Bumi Sarana Migas (BSM) dan akan digunakan oleh Pertamina. BSM adalah anak usaha Kalla Group yang menawarkan kerjasama pembangunan LNG Receiving Terminal sejak awal 2014. Pada proyek tersebut, Pertamina meminta persyaratan tertentu, yakni soal tarif. “Itu masih dalam kajian. Investor juga tentunya mempunyai kepentingan sendiri. Ini masih dalm proses negosiasi,” tukasnya.

Dwi mengungkapkan, proyek Terminal Regasifikasi LNG Bojonegara itu harus lebih efisien dari proyek-proyek yang sudah ada. Adapun sumber gas yang akan diolah nantinya berasal dari berbagai tempat, seperti dari proyek Tangguh ataupun gas impor. Proyek infrastruktur energi tersebut tidak bersifat eksklusif. “Jadi, jika nanti di tempat lain ada yang mau bangun proyek serupa, tidak ada masalah. Itu malahan dapat memperkuat infrastruktur Pertamina,” imbuhnya.[abr]