Pertamina Lubricants Ekspor Perdana Lube Base Oil Ke China

IVOOX.id, Jakarta - PT Pertamina Lubricants, Jumat (25/5) melakukan ekspor Lube Base Oil (LBO) Brightstock 150 (BS) perdana sebesar 6.000 metrik ton (MT) ke China. Ekspor dilakukan melalui TBBM Kabil (Kawasan Bilateral) Batam untuk dikirimkan ke PT PetroChina International (H.K) Co., Ltd.

Direktur Utama PT Pertamina Lubricants, Afandi, mengatakan pihaknya komitmen untuk terus kemampuannya agar mampu bersaing di pasar internasional khususnya di Asia. Ekspor LBO BS150 sebelumnya dilakukan dari Refinery (RU) IV Cilacap sebelum ditentukan di TBBM Kabil, Batam.

Starting poin untuk pengiriman melalui TBBM Kabil Batam karena atas pertimbangan kapasitas penyimpanan stock yang lebih besar, Port Restriction yang lebih Customer-Friendly seperti melakukan ekspor dengan bulk/vessel dan kemampuan untuk mengakomodir spek Kapal yang lebih besar.

"Disamping itu, Kabil Batam secara geografis mendekatkan kami dengan negara-negara tujuan eskpor, seperti di Asia Tenggara, China, Timur Tengah, Eropa dan Australia," kata Afandi dalam keterangan pers, Jumat.

Aktivitas trading LBO PT Pertamina Lubricants ini menambahkan volume perdagangan ekspor melalui Batam, meningkatkan traffic kapal tanker dan memaksimalkan infrastruktur di Batam. Selain itu ekspor juga terbukti mampu memobilisasi Anak Perusahaan Pertamina Lainnya dan bisnis-bisnis lokal di Batam. Dengan adanya ekspor ini diharapkan dapat membantu memperbaiki neraca perdagangan nasional yang kembali defisit di bulan April kemarin sebesar USD1,63 miliar.

Kegiatan Trading LBO di Batam ini merupakan sinergi antar Anak Perusahaan Pertamina yakni PT Pertamina Lubricants dan PT Pertamina Patra Niaga serta bekerjasama dengan BP Batam dalam hal infrastruktur pelabuhan dan tank-farm Kabil Batam. Pihaknya akan terus berupaya melakukan penjajakan agar pasar ekspor LBO dapat semakin luas khususnya yang dikirimkan melalui Kabil Batam.

"Ekspor perdana ini menandakan komitmen kami dalam pengelolahan LBO ke pasar internasional dengan skala dan volume yang lebih besar. Meski jarak yang lebih jauh namun dengan biaya yang menjadi lebih efisien sehingga bisa lebih kompetitif di pasar ekspor," pungkasnya.