Pertamina Klaim Tak Manfaatkan Kekosongan Pasokan BBM di SPBU Swasta | IVoox Indonesia

September 28, 2025

Pertamina Klaim Tak Manfaatkan Kekosongan Pasokan BBM di SPBU Swasta

Direktur Utama Pertamina, Simon Aloysius Mantiri
Direktur Utama Pertamina, Simon Aloysius Mantiri usai memenuhi panggilan Presiden Prabowo Subianto di Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (19/9/2025). IVOOX.ID/Tangkapan layar youtube Sekretriat Presiden

IVOOX.id – Direktur Utama Pertamina, Simon Aloysius Mantiri, menegaskan bahwa pihaknya tidak akan memanfaatkan situasi kelangkaan pasokan bahan bakar minyak (BBM) yang tengah dialami sejumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) milik swasta. Hal itu ia sampaikan usai memenuhi panggilan Presiden Prabowo Subianto di Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (19/9/2025) malam, untuk membahas ketersediaan dan distribusi BBM di lapangan.


“Bahwa Pertamina tidak memanfaatkan situasi ini dan tidak mencari keuntungan di sini,” ujar Simon.

Ia menekankan bahwa seluruh mekanisme bisnis antara Pertamina dan SPBU swasta akan dijalankan secara transparan. Pertamina, lanjutnya, tidak melihat momentum kelangkaan sebagai ruang untuk meraih keuntungan, melainkan tetap berpegang pada mandat menjaga ketahanan energi nasional.

“Kita udah minta untuk tadi saya juga udah sampaikan terbuka ke semua, untuk dilakukan mekanisme open book supaya bersama-sama gitu. Jadi kita melihat cost-cost apa yang muncul, kemudian diatur mekanisme secara business to business,” katanya.

Simon menambahkan, hal yang terpenting adalah agar kondisi ini tidak berimbas pada kenaikan harga BBM di tingkat konsumen. “Yang pasti jangan sampai membebankan dan nanti harga ke konsumen jadi lebih tinggi kan. Jadi kita harapkan harga ke konsumen tidak berubah,”katanya.

Selain memastikan kecepatan pasokan, Pertamina juga menjamin kualitas bahan bakar yang akan disalurkan tetap sesuai standar pemerintah. “Nanti kan standarnya sesuai spesifikasi Dirjen Migas. Nah setelah itu, itu yang kita kirimkan ke semua, nanti akan diramu sesuai dengan resep dari masing-masing. Jadi penambahan aditif dan lainnya gitu,” ujar Simon.

Dalam rapat bersama Presiden, Pertamina juga diminta menyiapkan alokasi kebutuhan BBM hingga akhir 2025. Proses koordinasi, menurut Simon, akan terus dilakukan bersama badan usaha swasta serta Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).

“Nanti kan akan dibicarakan antar-pertamina, terus badan usaha swasta. Jadi per tadi setelah selesai meeting dengan Kementerian ESDM, masih lanjut nih, langsung lanjut. Jadi kita meminta alokasi kebutuhan dia sampai akhir tahun, begitu juga dengan semua tim langsung rapatkan tadi,” ujarnya.

Lebih lanjut, Simon menyampaikan bahwa Pertamina bersama badan usaha swasta kini tengah menyiapkan opsi impor tambahan untuk menutup kebutuhan pasokan. Besaran volume impor, kata dia, masih menunggu laporan kebutuhan dari masing-masing perusahaan.

“Iya, karena hanya sampai akhir tahun kan, 2025. 2026 nanti dipastikan,” kata Simon.


0 comments

    Leave a Reply