May 4, 2024

Update Terbaru virus covid-19
Indonesia

Memuat...

Dunia

Memuat...

KPR PermataBank

PermataBank Terus Genjot Kredit Konsumer ke Posisi 5%-10%

Jakarta - PT Bank Permata Tbk (BNLI) atau PermataBank mengakui bakal terus mendorong sektor Kredit Pemilikan Rumah (KPR). Hal itu dilakukan guna menggenjot pertumbuhan kredit konsumer yang dibidik sekitar 5-10 persen di tahun ini.

Selain mendorong KPR, Direktur Retail Banking PermataBank Bianto Surodjo menyebutkan, manajemen juga akan meningkatkan Kredit Kendaraan Bermotor (KKB) di tahun ini dalam menggenjot kredit konsumernya.

"Kalau kita di PermataBank yang dominan salah satunya kan KPR, kemudian KKB kita melakukan joint finance melalui ACC untuk roda empat dan FIF untuk roda dua," kata Bianto di Jakarta, Rab (5/10/2016).

Diakui Bianto, pertumbuhan KPR dan KKB akan menopang kredit di segmen konsumer. Terlebih, penurunan suku bunga acuan Bank Indonesia BI-7day Repo Rate menjadi 5 persen cukup memberikan dampak bagi penurunan suku bunga KPR.

"Suku bunga kredit juga rata-rata turun. Misalnya KPR, kita kalau 1 tahun yang lalu masih di atas 9 persen, sekarang ada yang di bawah 8 persen juga ada tergantung tenor dan produknya, tapi bunga kredit biasanya turun sejalan turunnya suku bunga," tegas Bianto

Belum lama ini, regulator juga telah melakukan pelonggaran Loan to Value (LTV) demi mendongkrak pembiayaan. Hal itu diharapkan dapat berkontribusi mendorong gairah kredit ditengah menurunnya daya beli masyarakat.

Lanjut Bianto, dengan adanya pelonggaran LTV juga diyakini akan mendorong daya beli masyarakat yang saat ini tengah mengalami kelesuan. Kendati begitu, Bianto mengaku, dampak pelonggaran LTV akan membutuhkan waktu ke pertumbuhan kredit KPR.‎ "Perlu waktu sedikit, mungkin gradually akan ada, kan itu kombinasi LTV nya menjadi lebih baik berarti kan bariernya berkurang, demand properti kita liat berangsur-angsur menjadi lebih baik. Jadi pasti ada pengaruhnya," tegas Bianto.

Sampai saat ini, Bianto menambahkan, kredit konsumer masih berada di posisi dengan outstanding sebesar Rp30 triliun di September 2016.[ava]

(Baca Juga: Kredit PermataBank Diperkirakan Tumbuh Single Digit )

0 comments

    Leave a Reply