Perludem Minta KPU Fasilitasi Pemilih Disabilitas pada Pilkada 2024 | IVoox Indonesia

September 4, 2025

Perludem Minta KPU Fasilitasi Pemilih Disabilitas pada Pilkada 2024

aksesibilitas pemilih disabilitas pada pemilu 2024
Arsip foto - Seorang penyandang tunanetra dituntun pendampingnya memasuki Tempat Pemungutan Suara (TPS) pada Simulasi Pemungutan Suara di TPS di Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, Kamis (8/2/2024). KPU memberi layanan khusus bagi pemilih penyandang disabilitas yang jumlahnya mencapai 0,5 persen atau 1.101.178 dari 204,8 juta yang terdaftar sebagai pemilih tetap Pemilu 2024 seperti TPS yang dekat dan mudah diakses, tidak bertangga, tidak berbatu, tidak berumput tebal, tidak berparit, pintu masuk minimal 90 cm, template surat suara bagi tuna netra serta dapat didampingi. ANTARA FOTO/Basri Marzuki/Spt.

IVOOX.id – Direktur Eksekutif Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem) Khoirunnisa Nur Agustyati mengatakan bahwa Komisi Pemilihan Umum harus memfasilitasi kebutuhan dan akses bagi pemilih disabilitas pada Pemilihan Kepala Daerah 2024.

"Penyelenggara pemilu harus memberikan akses dan memfasilitasi agar pemilih disabilitas bisa memilih secara langsung," ujar Ninis, sapaan akrab Khoirunnisa, dikutip dari Antara, Kamis (26/9/2024).

Apalagi, lanjut dia, pilkada jauh lebih sederhana apabila dibandingkan dengan pemilihan legislatif (pileg). Penyelenggaraan pileg melibatkan partai, dapil, serta surat suara yang lebih besar.

Hal tersebut yang membuat penyelenggara pemilu terkendala untuk menyediakan fasilitas bagi disabilitas, salah satunya template braille yang menjadi alat bantu bagi disabilitas netra untuk Pileg 2024.

"Tetapi, pilkada lebih sederhana (daripada pileg). Hanya ada dua surat suara untuk pemilihan gubernur dan pemilihan wali kota/bupati," ucapnya.

Oleh karena itu, Ninis mengatakan bahwa KPU seharusnya lebih bisa menyediakan surat suara dengan template braille.

Pada kesempatan itu, Ninis juga mengingatkan pentingnya memfasilitasi pemilih disabilitas agar bisa memilih secara langsung.

Dia merujuk pada pemilu inklusif yang artinya jangan sampai ada masyarakat yang tidak bisa menjalankan haknya, salah satunya memberi suara secara langsung.

"Artinya pemilih diupayakan untuk bisa memilih secara langsung, tanpa dibantu, termasuk juga untuk pemilih disabilitas," kata Ninis.

Pada Pemilu 2024, Ketua Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Rahmat Bagja mengatakan ada 12.284 tempat pemungutan suara (TPS) yang tidak memiliki alat bantu bagi disabilitas netra.

Kemudian, sekitar 5.836 TPS didapati ada pendamping pemilih penyandang disabilitas yang tidak menandatangani surat pernyataan pendamping atau formulir model C.Pendamping-KPU.

Ninis berharap hak-hak penyandang disabilitas dapat menjadi perhatian bagi penyelenggara pemilu pada Pilkada 2024.

"Terkadang suara disabilitas itu hanya digunakan untuk kepentingan elektoral, tetapi tidak pernah digali apa yang menjadi kebutuhan dari teman-teman disabilitas," imbuh Ninis.

0 comments

    Leave a Reply