Perilaku "Donald Bebek" Trump Membelah Pentolan Republikan di Kongres | IVoox Indonesia

August 15, 2025

Perilaku "Donald Bebek" Trump Membelah Pentolan Republikan di Kongres

trump

IVOOX.id, Washington DC - Ketika Presiden Donald Trump berlaku seperti Donald Bebek, terus mengomel tentang hasil pemilihan presiden AS yang kini mendekati akhir, para pentolan Republik di Kongres terpecah, namun sebagian besar mengisyaratkan bahwa Trump harus mengurangi retorikanya.

Tiga hari setelah pemilihan, Jumat (6/11), suara masih dihitung di negara bagian Pennsylvania, Nevada, Arizona, Georgia, dan North Carolina yang diperebutkan dengan ketat. Kandidat presiden dari Partai Demokrat Joe Biden unggul atas Trump, seorang Republikan yang bila dihitung-hitung dengan sikap hidupnya tak cocok sebagai seorang konservatif.

Di tengah tuduhan berulang dan tak berdasar dari Trump terjadinya penipuan pemilu, Senator Roy Blunt, seorang anggota pentolan Republik, mengatakan kepada wartawan bahwa "pada suatu saat" Gedung Putih harus dapat membawa tuduhan tersebut ke pengadilan dan memberikan bukti.

"Saya juga tidak berpikir itu tidak masuk akal bagi Biden untuk menerima hasil tidak resmi dan melakukan apa pun yang menurutnya harus dia lakukan," tambah Blunt, merujuk pada kebiasaan kandidat yang bisa menerima hasil pemilu pada malam hari pemilihan berdasar perhitungan tak resmi.

Namun, pada pilpres kali ini, hasil tidak resmi itu didapat lebih lambat karena virus corona memaksa adanya surat suara yang dikirim lewat pos dan hal ini yang ditentang Trump, dengan Biden merencanakan pidato kepada kemenangan pada Jumat malam hari.

Sepanjang kampanyenya, Biden mengatakan dia akan bekerja untuk menyembuhkan perpecahan politik yang melanda Amerika Serikat. Pekerjaan itu dapat terhambat jika Trump meyakinkan setidaknya sebagian negara bahwa kemenangan Biden tidak sah.

Sekitar 30% dari Partai Republik menerima klaim Trump bahwa ia memenangkan pemilihan, meskipun mayoritas bipartisan Amerika tidak, menurut jajak pendapat Reuters / Ipsos yang diterbitkan pada hari Kamis.

Trump pada hari Kamis mengatakan dalam pernyataan Gedung Putih: "Jika Anda menghitung suara sah, saya dengan mudah menang." Tanpa memberikan bukti, dia menuduh Demokrat "mencoba mencuri pemilihan."

Beberapa senior Partai Republik menyuarakan dukungan untuk klaim presiden. Pemimpin Minoritas di DPR Kevin McCarthy mengatakan di Fox News: “Presiden Trump memenangkan pemilihan ini. Jadi setiap orang yang mendengarkan, jangan diam. "

Ketua Komite Kehakiman Senat Lindsey Graham, seorang pendukung setia Trump, mengatakan kepada Fox News bahwa dia siap untuk menyumbangkan $ 500.000 untuk upaya hukum Trump di banyak negara bagian untuk menggugat hasil pilpres.

Komite Nasional Republik berencana untuk mengumpulkan setidaknya $ 60 juta untuk membantu membiayai pertempuran hukum Trump, sumber mengatakan kepada Reuters.

Tetapi anggota Partai Republik lainnya di Kongres tidak begitu bersemangat tentang pertempuran berlarut-larut dan akibatnya di Amerika jika menjadi jelas bahwa Biden memenangkan pemilihan yang adil dan jujur.

Senator Rob Portman dari Ohio, negara bagian yang dimenangkan Trump dengan mudah pada Selasa, menggemakan Pemimpin Mayoritas Senat Mitch McConnell dalam mendesak agar surat suara dihitung sesuai dengan hukum masing-masing negara bagian.

“Saya berharap kita bisa mencapai resolusi akhir secepat mungkin,” katanya dalam sebuah pernyataan.

Senator Mitt Romney, calon presiden dari Partai Republik tahun 2012 dan kalah, mengetahui persis penderitaan yang bisa datang saat menerima kekalahan. Namun dia menghukum Trump karena mengklaim pemilu telah dicuri.

"Melakukan hal itu merusak perjuangan kebebasan di sini dan di seluruh dunia ... dan secara sembrono mengobarkan hasrat yang merusak dan berbahaya," kata Romney di Twitter.(Reuters)

0 comments

    Leave a Reply