Peredaran Narkoba di Kalsel Makin Marak

IVOOX.id, Banjarmasin - Kasus penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba semakin marak dan mendominasi sepanjang 2018 di Kalimantan Selatan.
"Kasus kejahatan narkoba masih mendominasi disamping kasus pembunuhan. Semakin maraknya kasus kejahatan narkoba ini memerlukan komitmen dan kerjasama semua pihak termasuk masyarakat untuk memeranginya," ungkap Kepala Polda Kalsel, Irjen Yazid Fanani, Selasa (1/1).
Diakui Kapolda, penyalahgunaan dan peredaran narkoba semakin marak menandakan tingkat kebutuhan atau permintaan pasar narkoba juga meningkat. Jika dulu kasus yang berhasil diungkap hanya hitungan gram sekarang berkilo-kilo. Di antaranya kasus kepemilikan 20 kilogram shabu oleh tersangka di kawasan Telaga Biru, Banjarmasin Barat, pada Juli 2018.
Kalsel merupakan salah satu target peredaran narkoba yang besar di Tanah Air dengan estimasi jumlah pengguna narkoba mencapai 60 ribu orang.
"Upaya memberantas narkoba tidak cukup hanya menangkap pelaku, tetapi juga mencegahnya dimana peran masyarakat sangat penting untuk melaporkan keluarga atau warga sekitarnya yang menjadi korban narkoba agar bisa direhabilitasi," tuturnya.
Terakhir pada 31 Desember 2018, Polda Kalsel kembali menggagalkan upaya peredaran 2,5 kilogram narkoba jenis sabu dan sehari sebelumnya sebanyak 12 kilogram. Sabu tersebut diduga akan diedarkan pada malam pergantian tahun.
Sepanjang 2018 lalu, selain narkoba kasus-kasus menonjol terjadi di Kalsel adalah kasus pembunuhan. Di antaranya kasus pembunuhan pemuda yang dipenggal kepalanya di kawasan Lok Baintan, Kabupaten Banjar, dan tewasnya seorang wanita dalam mobil yang ditinggalkan di pinggir Jalan Achmad Yani beberapa waktu lalu.
Kasus pembunuhan di tahun 2018 meningkat menjadi 38 kasus. Sebanyak 8 kasus hingga kini belum terungkap.
"Meski angka kejahatan pembunuhan mengalami penurunan, namun modusnya justru cenderung lebih sadis," ujarnya.
Kasus pembunuhan disebabkan berbagai motif, yang cukup sepele, seperti masalah sakit hati karena diejek, hutang dengan korban, serta masalah lain yang sebenarnya dapat diselesaikan secara kekeluargaan.
Kasus menonjol lainnya adalah kecelakaan lalu lintas. Sebanyak 328 orang tewas akibat kecelakaan di jalan raya sepanjang 2018 di Kalsel. Kasus laka lantas mengalami penurunan di bandingkan 2017 sebesar 16,24%. Tahun 2017, di Kalsel terjadi 569 kasus laka lantas sedangkan tahun 2018 hanya 476 kasus. Dari 476 kasus laka lantas tersebut, 328 kejadian mengakibatkan korban tewas atau turun 27,75% dari tahun sebelumnya.(Adhi teguh)

0 comments