Per Juni 2017, Laba Bersih WOM Finance Tumbuh 49% | IVoox Indonesia

July 13, 2025

Per Juni 2017, Laba Bersih WOM Finance Tumbuh 49%

1-2

iVOOXid, Jakarta – PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk (WOMF), alias WOM Finance, salah satu perusahaan pembiayaan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI), membukukan laba bersih Rp57 miliar pada semester pertama 2017. Itu menunjukkan pertumbuhan laba sebesar 49% dibandingkan dengan periode yang sama pada 2016 sebesar Rp38 miliar.

“Pertumbuhan laba tersebut didukung oleh penyaluran pembiayaan baru perseroan senilai Rp2,8 triliun atau setara dengan 206.600 unit kontrak baru dengan piutang pembiayaan yang dikelola senilai Rp7,5 triliun. Sedangkan rasio rasio kredit bermasalah (Non Performing Loan/NPL) sebesar 2.8%, dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya sebesar 3.5%,” ungkap Djaja Suryanto Sutandar, Presiden Direktur WOM Finance, di Jakarta, Kamis (27/07/2017)

Djaja menjelaskan, penurunan daya beli masyarakat masih terasa sepanjang semester pertama tahun ini. Kondisi itu dirasakan oleh semua sektor usaha. Untuk sektor sepeda motor, trend pelemahan penjualan telah dirasakan sejak pertengahan 2014. Tiga tahun berselang, trend ini masih belum menampakan tanda-tanda rebound. Hal itu otomatis membuat banyak ATPM terus merevisi target penjualannya.

Djaja mengemukakan, dengan terjadinya perlambatan penjualan motor baru, maka WOMF menggenjot pembiayaan multiguna (MotorKu dan MobilKu). Sekitar 29% penyaluran pembiayaan baru yang dilakukan WOMF pada paruh pertama 2017 berasal dari pembiayaan multiguna, atau setara dengan Rp 1,2 triliun.

“Pertumbuhan terbesar terjadi pada produk kredit multiguna MobilKu yang mencatat lonjakan 211% dari Rp113,7 miliar pada semester pertama 2016 menjadi Rp353 miliar di periode yang sama pada 2017,” jelasnya.

Djaja menuturkan, secara umum peningkatan ini terjadi seiring dengan meningkatnya pembiayaan multiguna (MotorKu dan MobilKu), perbaikan kualitas portfolio, efisiensi biaya dan inisiatif-inisiatif baru yang dilakukan oleh perusahaan baik perbaikan strategi collection, diversifikasi sumber pendanaan dan penggunaan aplikasi mobile.

“Kami terus mengupayakan beberapa alternatif sumber pendanaan sehingga dapat memberikan fleksibilitas dalam memperoleh pendanaan yang mencukupi dengan biaya pendanaan yang paling optimal. Strategi ini memampukan kami untuk selalu dapat memenuhi kebutuhan pendanaan guna menjalankan aktivitas pembiayaan.

Hingga akhir bulan Juni 2017, pinjaman sendiri kami berjumlah Rp 2,8 triliun, naik sebesar 39% dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang sejumlah Rp 2 trilun. Komposisi pendanaan melalui pinjaman perbankan dan penerbitan obligasi adalah 54% berbanding 46%.

Sementara itu, gearing ratio terjaga pada tingkat 5,5 kali. Kami juga berencana untuk menerbitkan emisi Obigasi Berkelanjutan WOM Finance II Tahap II pada kuartal ketiga 2017 dengan target dana Rp 600 miliar ”, papar Zacharia Susantadiredja, Direktur Keuangan WOMF.

Seiring dengan membaiknya beberapa indikator ekonomi nasional seperti penguatan indeks kepercayaan konsumen dan pemberian outlook positif untuk Indonesia dari Fitch Rating, WOM Finance menatap Semester II tahun 2017 dengan penuh optimisme.

Namun demikian WOM Finance tetap mengambil langkah berhati-hati dan fleksibel dalam menyesuaikan diri dengan perkembangan pasar dan melanjutkan strategi pertumbuhan asset yang berhati-hati.

Sambil melakukan investasi dari sisi IT dan infrastruktur lainnya untuk mengakomodir kegiatan usaha kedepannya. Perusahaan juga akan fokus dalam meningkatkan efisiensi operasional melalui pengelolaan pertumbuhan biaya operasional yang efektif, dan mengelola kapasitas yang ada serta meningkatkan efisiensi secara keseluruhan.[abr]

0 comments

    Leave a Reply