May 18, 2024

Update Terbaru virus covid-19
Indonesia

Memuat...

Dunia

Memuat...

Per Juni 2017, Astra International Bukukan Laba Rp9,36 Triliun

IVOOX.id, Jakarta - PT Astra International Tbk (ASII) sepanjang Januari-Juni 2017 membukukan laba bersih Rp9,36 triliun (Rp231 per saham), atau tumbuh sekitar 31% dibandingkan di periode yang sama pada 2016 sebesar Rp7,12 triliun (Rp176 per saham). Pertumbuhan laba Astra tersebut ditopang oleh peningkatan pendapatan bersih.

"Pada paruh pertama 2017, pendapatan bersih Astra tercatat sebesar Rp98,03 triliun. Itu menunjukkan kenaikan sebesar 11% jika dibandingkan dengan realisasi pendapatan perseroan di periode yang sama pada 2016 sebesar Rp88,21 triliun," tulis Prijono Sugiarto, Presiden Direktur ASII, dalam keterangan tertulis di Jakarta, Kamis (27/07/17).

Prijono menjelaskan, kenaikan pendapatan Astra pada enam bulan pertama 2017 itu didukung oleh peningkatan volume penjualan mobil Astra sebesar 9% menjadi 290.000 unit. Kenaikan volume penjualan tersebut mendorong kenaikan pangsa pasar mobil Astra sepanjang periode tersebut dari 51% menjadi 56%.

"Pasalnya, total volume penjualan mobil nasional pada periode tersebut tercatat sebanyak 534.000 unit. Peningkatan pangsa pasar tersebut berkat upaya Astra yang meluncurkan satu model baru dan empat model revamped di sepanjang periode tersebut," ungkap Prijono.

Prijono juga mengakui volume penjualan motor PT Astra Honda Motor (AHM) pada paruh pertama tahun ini turun 7% menjadi 2 juta unit dibandingkan periode yang sama pada 2016. Kendati demikian, pangsa pasar motor AHM naik dari 73% menjadi 74% pada semester pertama 2017. Pasalnya, volume penjualan motor nasional tercatat 2,7 juta unit di sepanjang periode tersebut, atau turun sebesar 9% dibandingkan per Juni 2016.

"Kinerja bisnis di sektor otomotif hingga kini masih berprospek. Itu terlihat dari laba yang diperoleh Astra dari bisnis otomotif per Juni 2017 tercatat sebesar Rp4,2 triliun, tumbuh 9% dibandingkan per Juni 2016 sebesar Rp3,86 triliun. Disamping itu, laba tersebut mencapai sekitar 44,87% dari laba konsolidasi Astra sebesar Rp9,36 triliun," jelas Prijono.

Sementara itu, demikian Prijono, laba Astra sepanjang Januari-Juni 2017 yang berasal dari bisnis jasa keuangan tercatat sebesar Rp2,04 triliun, bisnis alat berat dan pertambangan sebesar Rp2,06 triliun, agribisnis sebesar Rp832 miliar, bisnis infrastruktur dan logistik sebesar Rp110 miliar, bisnis teknologi informasi sebesar Rp55 miliar dan bisnis properti sebesar Rp68 miliar.

Dari ketujuh sektor bisnis yang dikelola Astra, menurut Prijono, sektor bisnis properti mencatatkan kenaikan laba terbesar, yaitu 94%. Kemudian disusul oleh bisnis alat berat dan bisnis jasa keuangan, masing-masing sebesar 83% dan 62%. Kendati demikian, bisnis Astra di sektor infrastruktur dan sektor teknologi informasi per Juni 2017 ini mengalami kerugian, masing-masing sebesar 21% dan 25%.

"Tingginya persentase kenaikan bisnis properti Astra per Juni 2017 disebabkan oleh peningkatan laba yang dihasilkan oleh Anandamaya Residences. Sedangkan untuk bisnis alat berat dan pertambangan, Astra berharap mendapatkan manfaat dari harga batu bara yang diharapkan stabil hingga akhir tahun ini," pungkas Prijono.[abr]

0 comments

    Leave a Reply