Penyaluran Pupuk Subsidi Baru Capai 47,5 Persen, Bapanas Minta Lakukan Percepatan

IVOO.id – Deputi Bidang Penganekaragaman Konsumsi dan Keamanan Pangan, Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) Andriko Noto Susanto mengatakan, berdasarkan data Pupuk Indonesia hingga 10 Agustus 2025, penyaluran pupuk bersubsidi nasional telah mencapai 4,54 juta ton atau 47,5 persen dari total alokasi. NFA menilai capaian ini harus terus digenjot, terutama di wilayah sentra produksi pangan.
“Kalau saya lihat, 47,5 persen secara nasional memang merupakan sinyal positif, tapi tantangan sesungguhnya adalah memastikan pupuk benar-benar sampai ke tangan petani tepat waktu dan tepat sasaran. Oleh karena itu, perlu ada percepatan penyaluran di lapangan, terutama di wilayah sentra produksi pangan," ujar Andriko dalam siaran pers Kamis (14/8/2025).
Andriko mengatakan, NFA berkomitmen untuk mendorong percepatan dan optimalisasi pendistribusian pupuk bersubsidi ke seluruh Indonesia sebagai bagian dari upaya besar mewujudkan swasembada pangan nasional.
“Pak Presiden Prabowo sangat konsen menyejahterakan petani, terbukti dengan penambahan alokasi pupuk subsidi yang signifikan. Berkat kebijakan ini, stok beras nasional kini menjadi yang tertinggi dalam sejarah, dan PKT berperan aktif dalam menjaga stabilitas pangan tersebut ,perlu kita apresiasi itu," kata Andriko.
Direktur Utama PKT, Gusrizal juga menekankan komitmen perusahaan terhadap keberlanjutan melalui efisiensi energi, pengelolaan limbah, dan pengurangan emisi. Selain itu, PKT tengah menyiapkan sejumlah langkah strategis, mulai dari pengembangan pabrik di Papua Barat, pembangunan fasilitas soda ash sebagai substitusi impor, hingga proyek bioenergi B40.
“Tahun ini, PKT mendapatkan penugasan untuk memenuhi kebutuhan pupuk bersubsidi sebanyak 1.139.021 ton urea, 370.742 ton NPK Phonska, dan 147.798 ton NPK Kakao dari total alokasi pupuk subsidi nasional sebesar 9,55 juta ton. Dengan kapasitas produksi 3,43 juta ton urea dan 300 ribu ton NPK per tahun, kami yakin mampu memenuhi kebutuhan petani, baik subsidi maupun non-subsidi,” kata Gusrizal.

0 comments