BI: Kredit Baru Naik, Neraca Perdagangan Surplus | IVoox Indonesia

May 7, 2025

BI: Kredit Baru Naik, Neraca Perdagangan Surplus

antarafoto-layanan kredit perbankan bsi-berangsur-pulih-11052023-mrh-1
Nasabah bertransaksi uang dolar AS di Kantor Cabang BSI Jakarta Thamrin, Jakarta, Kamis (11/5/2023). Bank Indonesia mencatat permintaan pembiayaan korporasi dan penyaluran kredit baru oleh perbankan pada September 2023 terindikasi meningkat. ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/tom

IVOOX.id - Bank Indonesia (BI) menyebutkan permintaan pembiayaan korporasi dan penyaluran kredit baru oleh perbankan pada September 2023 terindikasi meningkat dibandingkan bulan sebelumnya. Kemudian surplus neraca perdagangan pada September 2023 mampu menopang ketahanan eksternal ekonomi Indonesia.

Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono dalam keterangan resmi di Jakarta, Selasa (17/10/2023), mengatakan permintaan pembiayaan korporasi yang terindikasi meningkat tercermin dari saldo bersih tertimbang (SBT) pembiayaan korporasi sebesar 16,1 persen, meningkat dibandingkan SBT 14,7 persen pada Agustus 2023.

Adapun sumber pembiayaan korporasi terutama berasal dari dana sendiri, diikuti pembiayaan yang berasal dari perbankan dalam negeri, dan pemanfaatan fasilitas kelonggaran tarik.

Sementara, penyaluran kredit baru oleh perbankan pada September 2023 juga terindikasi meningkat, tercermin dari SBT penyaluran kredit baru pada September 2023 tercatat sebesar 92,6 persen, tumbuh lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya sebesar 86,2 persen.

Faktor utama yang memengaruhi penyaluran kredit baru tersebut antara lain permintaan pembiayaan dari nasabah, prospek kondisi moneter dan ekonomi ke depan, serta tingkat persaingan usaha dari bank lain.

Sementara itu, untuk keseluruhan triwulan III 2023, penawaran penyaluran kredit baru dari perbankan meningkat dibandingkan triwulan sebelumnya.

Di sisi rumah tangga, permintaan pembiayaan baru terindikasi relatif stabil pada September 2023. Sementara itu dalam waktu tiga hingga enam bulan ke depan, pemenuhan pembiayaan yang berasal dari bank umum diperkirakan meningkat dibandingkan periode sebelumnya

Selain perbankan, sumber pembiayaan lain yang menjadi preferensi rumah tangga untuk memenuhi kebutuhan pembiayaan antara lain koperasi dan leasing.

Surplus Neraca Perdagangan

Erwin mengatakan bahwa surplus neraca perdagangan pada September 2023 mampu menopang ketahanan eksternal ekonomi Indonesia.

Surplus neraca perdagangan Indonesia berlanjut pada September 2023 sebesar 3,42 miliar dolar AS, lebih tinggi dibandingkan dengan surplus pada Agustus 2023 sebesar 3,12 miliar AS.

"Bank Indonesia memandang perkembangan ini positif untuk menopang ketahanan eksternal perekonomian Indonesia lebih lanjut," kata Erwin dalam keterangan resmi di Jakarta, Selasa (17/10/2023).

Ke depan, menurut dia, Bank Indonesia terus memperkuat sinergi kebijakan dengan pemerintah dan otoritas lain untuk terus meningkatkan ketahanan eksternal dan mendukung pemulihan ekonomi nasional.

Surplus neraca perdagangan September 2023 terutama bersumber dari berlanjutnya surplus neraca perdagangan nonmigas. Surplus neraca perdagangan nonmigas mencapai 5,34 miliar dolar AS, meningkat dibandingkan dengan capaian pada bulan sebelumnya sebesar 4,46 miliar dolar AS.

Kinerja positif tersebut didukung oleh tetap kuatnya ekspor nonmigas terutama besi dan baja, produk logam mulia dan perhiasan, serta komoditas nikel.

Berdasarkan negara tujuan, ekspor nonmigas ke China, Amerika Serikat, dan India tetap menjadi kontributor utama ekspor Indonesia. Sementara itu, impor nonmigas tetap kuat sejalan dengan berlanjutnya perbaikan aktivitas ekonomi.

Defisit neraca perdagangan migas tercatat meningkat menjadi 1,92 miliar dolar AS pada September 2023 sejalan kenaikan impor minyak mentah dan hasil minyak yang lebih tinggi dari kenaikan ekspor minyak mentah.

0 comments

    Leave a Reply