Penuh Ketidakpastian, Otoritas Moneter Diingatkan Hati-hati Lakukan Pelonggaran di Era COVID-19 | IVoox Indonesia

August 22, 2025

Penuh Ketidakpastian, Otoritas Moneter Diingatkan Hati-hati Lakukan Pelonggaran di Era COVID-19

Bhima Yudhistira

IVOOX.id, Jakarta - Otoritas moneter dalam ini Bank Indonesia diingatkan berhati-hati dalam menjalankan kebijakan pelonggaran likuiditas atau Quantitative Easing di masa pandemi Covid-19.

"Saya selalu bilang untuk berhati-hati terkait dengan kebijakan pelonggaran moneter atau quantitative easing di masa pandemi Covid-19 saat ini, mengingat ini benar-benar area yang tidak diketahui," ujar pengamat ekonomi dari Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Bhima Yudhistira dalam diskusi online yang digelar HIPMI di Jakarta, Rabu (6/5).

Bhima mengatakan bahwa masa pandemi ini merupakan periode di mana sama sekali tidak ada yang bisa menebak arah kepastian ke depannya.

Selain itu, pengamat ekonomi tersebut juga mengingatkan agar pemerintah mewaspadai risiko krisis pangan global yang muncul akibat penyebaran pandemi COVID-19.

"Kita juga mungkin akan mengalami krisis pangan secara global, seperti diperingatkan oleh Food and Agriculture Organization atau FAO," kata Bhima, dikutip Antara.

Menurut dia, Indonesia berisiko menghadapi krisis pangan serta mengalami gangguan distribusi dan logistik. Kondisi itu dapat memicu terjadinya laju inflasi tinggi yang didorong oleh kenaikan harga bahan makanan.

Sebelumnya, Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menegaskan pihaknya tidak akan mencetak uang untuk mengatasi pandemi COVID-19 karena tidak sejalan dengan praktik kebijakan moneter yang prudent dan lazim.

Menurut dia, mekanisme pengedaran uang kartal (logam dan kertas) mulai dari perencanaan, pencetakan dan pemusnahan uang tidak layak edar telah dikoordinasikan dengan Kementerian Keuangan serta diaudit Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).

Mekanisme pengedaran uang itu juga telah disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat yang diukur berdasarkan pertumbuhan ekonomi dan tingkat inflasi.

0 comments

    Leave a Reply