Penjualan Tiket Formula E Mundur, PSI DKI: Paniknya Mulai Nampak

IVOOX.id, Jakarta - Wakil Ketua Komisi E DPRD DKI, Anggara Wicitra Sastroamidjojo, menilai kepanikan pada penyelenggara balapan Formula E maupun kontraktor sitkuit kini makin nampak.
Hal itu dipicu oleh mundurnya jadwal penjualan tiket nonton Formula E. Selain itu, kepanikan juga terlihat di pihak PT Jakarta Propertindo (Jakpro) lantaran janji Ketua Panitia Pelaksana Balapan, Ahmad Sahroni yang bakal membanjiri area sekitar sirkuir balapan dengan beragam even.
Politisi PSI itu mengatakan, telah membaca pernyataan Ahmad Sahroni di berbagai media kemarin. Terutama yang terkait dengan mundurnya jadwal penjualan tiket balapan.
"Sekarang, Jakpro sedang terburu-buru mengingat waktu sampai tanggal pelaksanaan hanya tersisa 60 hari, tapi penjualan tiket terus diundur. Apalagi, Jakpro melalui Ketua Komite Pelaksana Formula E telah berjanji bahwa akan ada pelatihan bagi UMKM, konser musik, dan hiburan lainnya. Paniknya makin keliatan, semuanya jadi tampak tidak jelas," kata Anggara dalam keterangannya, Rabu (6/4/2022).
Anggara juga meminta penentuan harga tiket nonton dilakukan dengan perhitungan yang tepat. Sebab, pemasukan dari tiket harus dapat menutupi biaya yang sudah dikeluarkan dari APBD. Namun, jika dihitung secara sederhana pendapatan tiket Formula E tidak akan dapat mengganti pengeluaran dari APBD.
"Jika kita ambil rata-rata harga tiket seharga Rp1 juta rupiah dengan kapasitas 50.000 orang, dalam tiga tahun kita hanya dapat 150 Miliar. Nggak akan bisa ganti pengeluaran APBD, apalagi untung," katanya.
Anggara mengatakan bahwa sedari awal sudah seharusnya biaya penyelenggaraan Formula E tidak dibebankan kepada APBD melainkan dibiayai oleh PT Jakarta Propertindo (Jakpro). Dia mengingatkan bahwa skema kerja sama pelaksanaan Formula E Jakarta ini adalah Business to Business. Bukan Business to Government, sehingga Pemprov DKI Jakarta menunjuk PT. Jakpro untuk menjalankan Formula E tersebut, alih-alih dikerjakan sendiri melalui Dinas Pemuda dan Olahraga.
"Jadi, sudah menjadi kewajiban dari pelaksana agar mengganti uang APBD yang sudah dibayarkan seperti commitment fee sebesar Rp560 miliar pasca gelaran Formula E Jakarta usai," tandasnya.

0 comments