Peningkatan Imbal Hasil AS Jadi Ancaman di Pasar Obligasi Domestik

IVOOX.id, Jakarta - Pergerakan laju rupiah yang kembali melemah memberikan sentimen negatif pada laju pasar obligasi yang kembali mengalami pelemahan.
Pelaku pasar masih melakukan aksi jualnya dalam menanggapi sentimen yang ada. "Di sisi lain, adanya potensi kenaikan imbal hasil obligasi AS seiring dengan rilis meningkatnya data ritel AS turut menahan pergerakan pasar obligasi dalam negeri," kata Reza Priyambada, analis senior Binaartha Sekuritas di Jakarta, Selasa (17/4/2018).
Adapun untuk pergerakan masing-masing tenor ialah untuk tenor pendek (1-4 tahun) imbal hasilnya rata-rata naik 0,93 bps; tenor menengah (5-7 tahun) naik 2,71 bps; dan panjang (8-30 tahun) naik 2,06 bps.
Laju pasar obligasi cenderung kembali melemah. Pada FR0063 yang memiliki waktu jatuh tempo ±10 tahun dengan harga 98,42% memiliki imbal hasil 5,99% atau naik 0,04 bps dari sebelumnya di harga 98,60% memiliki imbal hasil 5,95%.
Untuk FR0075 yang memiliki waktu jatuh tempo ±20 tahun dengan harga 102,50% memiliki imbal hasil 7,26% atau naik 0,05 bps dari sehari sebelumnya di harga 103,01% memiliki imbal hasil 7,21%.
Pada Senin (16/4/2018), rata-rata harga obligasi Pemerintah yang tercermin pada INDOBeX Government Clean Price turun -0,19 bps di level 118,221 dari sebelumnya di level 118,44.
Sementara itu, rata-rata harga obligasi korporasi yang tercermin pada INDOBeX Corporate Clean Price turun -0,05 bps di level 109,36 dari sebelumnya di level 109,41.
Pergerakan imbal hasil SUN 10Yr berada di level 6,63% dari sebelumnya di level 6,59% dan US Govn’t bond 10Yr di level 2,84% dari sebelumnya di level 2,83% sehingga spread di level kisaran 378,9 bps lebih tinggi dari sebelumnya 376 bps.
Sedangkan pada laju imbal hasil obligasi korporasi, pergerakannya kembali bergerak turun. Pada obligasi korporasi dengan rating AAA dimana imbal hasil untuk tenor 9-10 bergerak naik di kisaran level 8,22%-8,32%.
Lalu, obligasi korporasi dengan rating AA untuk tenor 9-10 tahun, imbal hasilnya di kisaran level 9,00%-9,02%. Untuk imbal hasil pada rating A dengan tenor 9-10 tahun di kisaran 10,00%-10,02%, dan pada rating BBB di kisaran 12,92%-12,98%.
Pergerakan pasar obligasi masih diliputi pelemahan seiring masih tertahannya laju rupiah di zona merah. "Di sisi lain, pergerakan imbal hasil obligasi AS yang kembali meningkat dapat kembali memicu pelemahan," ucapnya.
Namun demikian, diharapkan pelemahan yang terjadi dapat terbatas agar sejumlah seri obligasi dapat kembali menemukan momentum kenaikannya. "Cermati dan waspadai masih adanya berbagai sentimen yang dapat membuat laju pasar obligasi dapat kembali melemah," imbuhnya. (jaw)

0 comments