Pengurus PKB Cirebon Adukan Pengurangan Peran Dewan Syuro ke PBNU | IVoox Indonesia

May 10, 2025

Pengurus PKB Cirebon Adukan Pengurangan Peran Dewan Syuro ke PBNU

Wakil Sekretaris Dewan Syuro DPC PKB Cirebon, Luthfi Andalusi
Wakil Sekretaris Dewan Syuro DPC PKB Cirebon, Luthfi Andalusi. IVOOX.ID/doc LTN PBNU

IVOOX.id – Wakil Sekretaris Dewan Syuro DPC PKB Cirebon, Luthfi Andalusi, mengungkapkan kekhawatirannya terhadap peran Dewan Syuro di Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang semakin terpinggirkan di bawah kepemimpinan Muhaimin Iskandar. Menurut Luthfi, keberadaan Dewan Syuro dalam struktur partai seolah-olah "ada tapi tidak ada."

"Di era Muhaimin Iskandar, Dewan Syuro tak lebih dari sekadar tempat buangan. Istilahnya wujuduhu kaadamihi, ada tapi tidak ada," ujar Luthfi dalam keterangan resmi yang diterima ivoox.id Sabtu (10/8/2024).

Luthfi bersama sejumlah pengurus Dewan Syuro dan pengurus cabang PKB dari Jawa Barat bertemu dengan jajaran Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) untuk menyampaikan keluhan mereka terkait pengurangan wewenang Dewan Syuro. Pertemuan tersebut berlangsung secara tertutup selama dua jam.

Luthfi menyatakan bahwa pernyataan mantan Sekretaris Jenderal PKB, Lukman Edy, tentang pengurangan peran Dewan Syuro memang benar adanya. Menurutnya, pengurangan wewenang ini tidak hanya terjadi di Dewan Pimpinan Pusat (DPP), tetapi juga di tingkat wilayah dan cabang.

"Dewan Syuro sebelumnya memiliki peran strategis, termasuk dalam menentukan calon legislatif dan kepala daerah. Namun, sekarang peran itu dihapus," kata Luthfi.

Menambahkan pernyataan tersebut, Jajang Sulaeman, pengurus DPC PKB Karawang, mengatakan bahwa mereka datang ke PBNU sebagai bentuk pengaduan seorang anak kepada orang tuanya. Menurutnya, perseteruan yang terjadi ini seharusnya bisa diselesaikan oleh para kiai sepuh di PBNU.

"Kami meminta kepada para kiai sepuh agar menyelesaikan persoalan ini di PKB. PKB adalah anak PBNU, jadi kita mengadu dan sowan kepada orang tua," ujar Jajang.

Sementara itu, Pengurus DPW PKB Jawa Barat, Havidz Sutansyah, menegaskan bahwa penghapusan peran Dewan Syuro di PKB membuat mereka merasa perlu untuk tabayun ke PBNU. Menurut Havidz, sudah seharusnya pengurus partai sowan ke PBNU yang merupakan "orang tua" yang melahirkan PKB.

"Mudah-mudahan semua ini bisa dilalui dengan baik. Kami semua hadir dengan tujuan untuk menyayangi partai," kata Havidz.

Sebelumnya, mantan Sekjen PKB, Lukman Edy, telah mengungkapkan bahwa pengurangan peran Dewan Syuro terjadi sebagai hasil dari Muktamar PKB di Bali. Menurutnya, perubahan ini telah berdampak pada dinamika internal PKB dan relasinya dengan PBNU, karena Dewan Syuro PKB diisi oleh para kiai dan ulama dari NU.

Menanggapi pernyataan Lukman Edy, DPP PKB telah melaporkannya ke Bareskrim Polri atas dugaan pencemaran nama baik. Ketua DPP PKB, Cucun Syamsurijal, menyatakan bahwa pernyataan Lukman sangat berbahaya bagi PKB sebagai institusi, terutama karena tuduhan tersebut tidak didasari bukti yang jelas.

0 comments

    Leave a Reply