Pengembangan PLTS Atap Baru Mencapai 140 MW | IVoox Indonesia

June 21, 2025

Pengembangan PLTS Atap Baru Mencapai 140 MW

antarafoto plts ikn akan-beroperasi-pada-29-februari-150224-riv-3
Foto udara suasana pembangunan PLTS (Pembangkit Listrik Tenaga Surya) untuk Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Kamis (15/2/2024). Pembangunan PLTS tersebut untuk fase pertama sebesar 10 megawatt (MW) dari total kapasitas 50 MW yang akan menyuplai energi terbarukan untuk IKN dan akan beroperasi pada 29 Pebruari 2024. ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga

IVOOX.id - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mencatat capaian pengembangan PLTS (Pembangkit Listrik Tenaga Surya) baru mencapai 140 megawatt (MW) per Desember 2023. 

Jumlah tersebut masih terbilang rendah sehingga realisasi kapasitas pasang PLTS atap ini masih belum optimal. Hal itu disampaikan Plt Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konversi Energi (Dirjen EBTKE) Kementerian ESDM, Jisman Parada Hutajulu dalam Sosialisasi Peraturan Menteri ESDM Nomor 2 Tahun 2024.

“Pemerintah mengapresiasi upaya dari setiap pemangku kepentingan dalam pengembangan PLTS Atap, dengan berbagai hambatan yang dihadapi, capaian pengembangan PLTS Atap hingga Desember 2023 baru mencapai 140 MW, sehingga perlu dilakukan percepatan pengembangan PLTS Atap,” jelas Jisman di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Selasa (5/3/2024).

Jisman mengaku optimis melalui kerjasama stakeholder, pemerintah dapat mengatasi tantangan-tantangan dalam pengembangan PLTS atap ini. Salah satu upaya yang dilakukan kata dia yakni revisi peraturan dengan Permen ESDM Nomor 2 Tahun 2024 tentang Pembangkit Listrik Tenaga Surya Atap yang Terhubung pada Jaringan Tenaga Listrik Pemegang Izin Usaha Penyediaan Tenaga Listrik untuk Kepentingan Umum (IUPTLU).

"Kami yakin, tantangan ini dapat diatasi dengan kerja keras, inovasi, dan kolaborasi seluruh stakeholders baik pemerintah, akademisi, badan usaha, media, serta masyarakat," jelasnya.

Jisman mengatakan, pengembangan PLTS atap ini diperlukan keterlibatan dan partisipasi masyarakat luas sehingga target untuk mengurangi penggunaan bahan bakar fosil dapat tercapai.

“Namun, perlu disadari bahwa PLTS Atap memiliki sifat intermittent, sehingga pengembangan PLTS Atap harus dihitung secara cermat dengan memperhatikan keandalan sistem, sehingga perlu ditetapkan kuota PLTS setiap tahunnya yang masuk ke suatu sistem,” tutur Jisman.

0 comments

    Leave a Reply