Pengembangan IT, Bank Mandiri Habiskan Dana Rp1 Triliun | IVoox Indonesia

June 10, 2025

Pengembangan IT, Bank Mandiri Habiskan Dana Rp1 Triliun

Bank Mandiri Rangkul PD Pasar Jaya Kenalkan Non Tunai ke Pedagang Mayestik

iVOOXid, Jakarta - PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) mengakui sudah menghabiskan dana sekitar Rp1 triliun untuk pengembangan sistem informasi teknologi (IT) dalam lima tahun belakangan. Dana tersebut, perseroan menyatakatakan banyak dihabiskan untuk pembaruan teknologi informasi yang diimplementasikan guna mendukung sistem jaringan elektronik perseroan.

Senior Vice President Transaction Ritel Banking Sales Bank Mandiri, Thomas Wahyudi mengatakan, langkah Bank Mandiri dalam mengembangkan jaringan perbankan elektronik ini sejalan dengan keinginan perseroan untuk terus mendukung pencapaian program Gerakan Nasional Non Tunai (GNNT).

“Saat ini hampir 95 persen transaksi nasabah menggunakan jaringan elektronik, sedangkan sisanya dilakukan di kantor cabang,”bilang Thomas di Jakarta, Rabu (20/9/2017).

Saat ini, bilang Thomas, Bank Mandiri menjadi salah satu bank dengan jaringan elektronik (e-channel) yang paling banyak digunakan di Tanah Air. Berdasarkan data pada Januari - Agustus 2017, rerata jumlah transaksi harian e-channel Bank Mandiri mencapai 6 juta dengan nilai transaksi finansial sekitar Rp6,3 Triliun per hari

Dari seluruh e-channel, transaksi paling besar dibukukan di jaringan Mandiri ATM dengan rata-rata frekuensi transaksi harian sebesar 3,6 juta dengan rerata nilai transaksi finansial harian sebesar Rp3 triliun. Jaringan elektronik berikut yang menjadi favorit nasabah adalah jaringan Electronic Data Capture (EDC) dengan rata-rata frekuensi transaksi harian sebanyak 418 ribu transaksi dan rata-rata transaksi finansial sebesar Rp283 Miliar per hari.

Di samping Mandiri ATM dan EDC, jaringan elektronik perseroan juga dilengkapi oleh fitur SMS Banking, layanan Mandiri Online, Call Center 14000, serta produk alat pembayaran elektronik yang terdiri dari Mandiri kartu kredit, kartu debit, kartu prabayar E-money, dan uang elektronik berbasis server Mandiri e-cash.

Tingginya pemanfaatan jaringan elektronik tersebut, berdampak pada efisiensi dan penurunan biaya operasional yang terlihat pada penurunan rasio biaya terhadap pendapatan (Cost to Income Ratio/CIR) menjadi 43,8 persen pada Juni 2017 dari 46 persen pada Juni 2016 dan diharapkan terus menurun menjadi di bawah 43 persen pada akhir tahun ini.

“Dalam mengembangkan jaringan elektronik perseroan, kami akan terus mengedepankan prinsip kenyamanan dan kemudahan nasabah dalam bertransaksi dengan tetap menjaga keamanan transaksi yang dilakukan,” tukas Thomas.[ava]

0 comments

    Leave a Reply