Pengamat: Setelah data PDB AS lebih baik, rupiah berpotensi melemah | IVoox Indonesia

May 16, 2025

Pengamat: Setelah data PDB AS lebih baik, rupiah berpotensi melemah

Ilustrasi Rupiah
Ilustrasi petugas menunjukan uang pecahan rupiah dan dolar AS di gerai penukaran mata uang asing di Jakarta. (ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/foc/pri)

IVOOX.id - Pengamat Pasar Uang Ariston Tjendra mengatakan rupiah berpotensi melemah karena rilis data produk domestik bruto (PDB) Amerika Serikat (AS) kuartal III/2023 jauh lebih baik dibandingkan kuartal II/2023, yakni 4,9 persen dari 2,1 persen.

“Data ini menunjukkan ekonomi AS masih solid, sehingga masih memungkinkan untuk Bank Sentral AS menaikkan suku bunga acuannya untuk meredam inflasi ke target 2 persen,” katanya dikutip dari Antara, Jumat (27/10/2023).

Selain itu, ketegangan geopolitik di Timur Tengah juga masih memicu sentimen hindar risiko di pasar keuangan yang membebani rupiah sebagai aset berisiko.

Secara historis, perang antara Israel dengan Hamas (kelompok perlawanan dari Palestina) berlangsung selama 2-3 bulan. Ini berarti nilai tukar rupiah berpotensi terganggu mengingat babak eskalasi baru dimulai sejak 7 Oktober 2023.

“Hari ini, rupiah mungkin bisa melemah lagi ke arah Rp15.950 per dolar AS dengan potensi support di sekitar Rp15.880-Rp15.900 per dolar AS,” ucap Ariston.

Investor pada hari ini juga tertuju pada data inflasi Personal Consumption Expenditures (PCE) Price Index AS yang diprediksi meningkat 0,3 persen month to month (MoM) dan 3,7 persen year on year (YoY).

Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Jumat pagi bergerak stagnan atau melemah tipis sebesar 0,00 persen atau 0,5 poin menjadi Rp15.920 per dolar AS dari sebelumnya Rp15.920 per dolar AS.

0 comments

    Leave a Reply