Pengamat: Pertumbuhan Ekonomi Tahun Depan Bisa Tersendat, Ini Faktornya

IVOOX.id, Jakarta - Direktur Eksekutif CORE Indonesia, Muhammad Faisal, memproyeksi ada sejumlah faktor yang menyebabkan laju ekonomi tersendat. Salah satunya terkait konsolidasi fiskal 2023 yang berpotensi memangkas banyak belanja negara.

"Karena kan ini defisitnya sudah lebih rendah dari 3 persen, padahal sebetulnya kebutuhan untuk menangani perekonomian terutama akibat dari krisis pandemi kemarin dan sampai dengan sekarang tentu saja dan juga inflasi masih banyak scaring effect," kata Faisal kepada MPI, Selasa (16/8/2022).

Menurutnya, belum semua sektor pulih, kemudian masih ada pengangguran yang tinggi, bahkan lebih tinggi dibandingkan saat pandemi. Kemudian, masih banyak orang yang belum terserap ke lapangan kerja, dari segi upah juga masih belum pulih seperti masa pandemi.

"Jadi ini berpotensi dari sisi belanjanya ini yang dibutuhkan yang dikhawatirkan itu justru menahan laju pertumbuhan ekonomi, padahalkan targetnya 5,3 persen," ujarnya.

Dia menuturkan bahwa prioritas belanja memang harus betul-betul diperhatikan dalam kondisi seperti ini, dan penerimaan juga perlu hati-hati. Jangan sampai kebijakan fiskalnya sangat ketat, karena hal tersebut bertolak belakang dari target pertumbuhan ekonomi.

"Target pengentasan kemiskinan dan penciptaan lapangan pekerjaan lebih tinggi di 2023 tapi pada saat yang sama belanja lebih sedikit, ini yang perlu menjadi perhatian oleh pemerintah,” ujarnya.