Pengadilan Inggris Memutuskan, Memanggil "Botak" Pada Pria Tak Berambut Masuk Kategori Pelecehan Seksual, Hati-hati!

IVOOX.id, London - Meneriaki atau memanggil seorang pria dengan sebutan "botak" sekarang dapat digolongkan sebagai pelecehan seksual, seorang hakim pengadilan ketenagakerjaan Inggris telah memutuskan.

Tiga anggota pengadilan yang memutuskan keputusan tersebut, dan menyinggung pengalaman mereka sendiri tentang kerontokan rambut, mengatakan bahwa kebotakan lebih banyak terjadi pada pria daripada wanita. Oleh karena itu, mereka berpendapat bahwa penggunaan kata "botak" sebagai penghinaan terkait dengan "karakteristik seks yang dilindungi".

Pengadilan membandingkan menyebut pria botak dengan mengomentari ukuran payudara wanita, berdasarkan kasus tahun 1995.

Putusan itu, yang diterbitkan Rabu, dibuat atas kasus di mana penghinaan itu diduga digunakan terhadap Tony Finn, ketika dia bekerja sebagai tukang listrik untuk Perusahaan Manufaktur Bung Inggris.

Finn telah bekerja di perusahaan, yang memproduksi tutup tong kayu untuk industri pembuatan bir, di Yorkshire di timur laut Inggris, selama hampir 24 tahun. Dia dipecat tahun lalu dan keadaan di sekitar pemecatannya juga merupakan bagian dari kasus tersebut.

Finn mengklaim bahwa dia disebut "c botak---" dan juga diancam oleh supervisor shift-nya, Jamie King, dalam perselisihan pada Juli 2019.

Pengadilan memutuskan bahwa menggunakan penghinaan ini adalah "pelanggaran terhadap martabat [Finn] penggugat, itu menciptakan ... lingkungan yang mengintimidasi baginya, itu dilakukan untuk tujuan itu, dan itu terkait dengan jenis kelamin penggugat."

Anggota pengadilan juga menyarankan bahwa bukan penggunaan kata-kata kotor yang menjadi masalah, dengan Finn juga ditemukan menggunakan bahasa seperti itu di tempat kerja: “Meskipun, seperti yang kami temukan, bahasa industri adalah hal biasa di lantai pabrik West Yorkshire ini, dalam penilaian kami, Tuan King melewati batas dengan membuat pernyataan pribadi kepada penggugat tentang penampilannya.”

Finn diatur untuk menerima kompensasi atas keputusan pengadilan, meskipun jumlahnya belum ditentukan.(CNBC)