Peneliti Indef Sebut Penurunan Kelas Menengah karena Jumlah Pekerja dengan Keterampilan Rendah Bertambah | IVoox Indonesia

May 1, 2025

Peneliti Indef Sebut Penurunan Kelas Menengah karena Jumlah Pekerja dengan Keterampilan Rendah Bertambah

Screenshot_2024-09-10-07-54-22-025_com google android youtube-edit

IVOOX.id – Peneliti Indef menyebutkan salah satu indikator utama penurunan kelas menengah di Indonesia adalah meningkatnya jumlah pekerja di sektor jasa dengan keterampilan rendah, serta adanya deindustrialisasi prematur. Kondisi ini dikhawatirkan dapat memengaruhi pertumbuhan ekonomi jangka panjang.

Muhammad Yorga Permana, peneliti Indef, sekaligus dosen di Sekolah Bisnis dan Manajemen Institut Teknologi Bandung (SBM-ITB), menjelaskan bahwa banyak tenaga kerja di sektor pertanian berpindah ke sektor jasa dengan keterampilan rendah seperti logistik, pariwisata, dan perdagangan eceran. Padahal, sektor jasa yang membutuhkan keterampilan tinggi, seperti teknologi informasi dan komunikasi (TIK), jasa perusahaan, serta finansial, justru kurang diminati. Sementara itu, pertumbuhan tenaga kerja di sektor manufaktur stagnan.

"Ke depan, kita perlu mendorong sektor jasa berketerampilan tinggi sebagai alternatif selain manufaktur," kata Yorga dalam sebuah diskusi daring yang digelar INDEF pada Senin (9/9/2024). Pekerjaan di sektor ini meliputi profesi seperti desainer grafis, pengembang perangkat lunak, dan lainnya. Namun, saat ini, banyak tenaga kerja asing, terutama dari India, yang mendominasi bidang ini.

Yorga juga menekankan pentingnya perguruan tinggi dalam mempersiapkan lulusan yang mampu menjadi penggerak perubahan di sektor ini. Untuk menciptakan lapangan kerja yang layak, dia merekomendasikan pemerintah dan ekosistem pemberi kerja mengembangkan kebijakan sektoral yang mendukung, terutama di sektor manufaktur dan jasa yang bisa diperdagangkan (tradable services) seperti ekonomi digital, jasa perusahaan, dan keuangan. Selain itu, kebijakan kewirausahaan yang ditargetkan untuk usaha menengah serta kebijakan berbasis lokasi juga dianggap penting.

Di sisi lain, Bustanul Arifin, ekonom senior Indef dan Guru Besar Universitas Lampung, menyatakan bahwa kelas menengah memiliki peran penting sebagai penggerak ekonomi Indonesia. Kelompok ini sebagian besar terdiri dari penduduk usia muda yang bekerja di sektor formal, berpendidikan menengah hingga tinggi, dan memiliki perhatian pada politik serta demokrasi. Pola konsumsi mereka pun signifikan, dengan pengeluaran untuk kendaraan, barang tahan lama, hiburan, dan perjalanan.

Bustanul menegaskan bahwa menjaga daya beli dan keterlibatan politik kelas menengah sangat penting untuk keberlangsungan ekonomi. "Daya beli dan antusiasme politik kelas menengah perlu dipantau dan dijaga," ujarnya.

0 comments

    Leave a Reply