April 26, 2024

Update Terbaru virus covid-19
Indonesia

Memuat...

Dunia

Memuat...

Pendidikan Vokasi Masa Depan Indonesia

IVOOX.id, Jakarta – Tidak bisa lagi ditunda, pengembangan pendidikan vokasi harus dilakukan, karena ini adalah masa depan Indonesia.

Hari-hari belakangan ini pembicaraaan tentang Industri 4.0 menjadi topik yang ramai diperbincangkan. Di seminar, talkshow, workshop membahas dan membedah tentang industri 4.0. namun ada benang merah dari semua pembicaraan itu. Kita butuh sumber daya manusia yang terampil dan siap bekerja menyongsing era ini.

Pendidikan vokasi adalah masa depan Indonesia di tengah arus gelombang revolusi industri 4.0. Sebab, era digital menjanjikan peluang besar bagi generasi milenial Indonesia yang berjiwa dinamis dan kreatif.

Generasi depan bangsa harus kreatif dan produktif agar bisa bersaing secara global. Generasi milenial harus memiliki kemampuan berproduksi dan terus menciptakan. Hal ini dikatakan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy.

“Revolusi Industri 4.0 adalah peluang besar bagi generasi milenial karena jiwa mereka yang dinamis dan kreatif. Era digital membuka banyak ruang bagi generasi milenial untuk menciptakan produk-produk kreatif yang unik. Karena digitalisasi ekonomi terbukti mendorong semakin banyak orang suka dengan produk-produk yang unik. Dan, di situlah peluang bisnis bagi generasi milenial untuk terus menciptakan produks-produk kreatif,” kata Muhadjir.

“Saya sempat kaget, tetapi sekaligus salut. Begini, kita tumbuh dari kegagalan. Tidak ada cerita sukses terus. Generasi muda harus pernah mengalami kegagalan untuk bisa meraih kesuksesan. Kita belajar dari kegagalan. Inilah pesan pokok dari kegiatan Young Technopreneur Expo 2019 ini. Bahwa generasi muda tidak cukup hanya kreatif dan inovatif, tetapi juga harus berani mengambil inisiatif, berani mengambil risiko, dan berani memikul tanggungjawab,” ujar Muhadjir.

Muhadjir menjelaskan bahwa Presiden Joko Widodo sangat peduli dengan pendidikan vokasi untuk menciptakan generasi muda yang kreatif dan produktif. Karena itu, pemerintah melakukan program revitalisasi kurikulum dan kelembagaan SMK untuk mengangkat mutu tamatan dan link dengan dunia industri. Dalam empat tahun terakhir, pemerintah sudah melakukan revitalisasi terhadap lebih dari 3.000 dari total 13.000 SMK di seluruh Indonesia.

Mendikbud menjelaskan, sebanyak 60% materi kurikulum SMK sekarang ini berasal dari dunia industri dan 40% dari sekolah. SMK juga sudah menjalin kerjasama dengan industri lokal baik untuk pelatihan maupun pasar bagi produk-produk SMK. Pembiayaan untuk produksi siswa-siswa SMK juga sudah mulai disalurkan melalui Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) di daerah-daerah.

Pemerintah menunjukan keseriusannya dalam mendorong berkembangnya Pendidikan Vokasi di Indonesia. Tahun ini anggaran yang diberikan sebesar 25,9 Triliun Rupiah.

sebelumnya anggaran untuk pendidikan Vokasi hanya sebesar 2,37 Triliun Rupiah. Dengan jumlah anggaran sebesar 25,9 Triliun Rupiah diharapkan pendidikan vokasi dapan menjadi salahsatu pilar peningkatan kualitas sumberdaya manusia Indonesia.

Pada Rembuk Nasional Pendidikan dan Kebudayaan (RNPK) 2019, dirumuskan bahwa pemerintah fokus dunia pendidikan saat ini adalah untuk memberikan keterampilan kerja bagi generasi muda, khususnya dalam menyambut bonus demografi dan persaingan yang semakin ketat.

Pendidikan dan pelatihan vokasi akan semakin diperkuat seiring bergesernya strategi pembangunan dari pembangunan infrastruktur fisik, menjadi pembangunan manusia.

0 comments

    Leave a Reply