Asuransi Jiwa
Pendapatan Industri Asuransi Jiwa Tumbuh 42% per Juni 2016

iVooxid, Jakarta-Total pendapatan industri asuransi jiwa di Indonesia tumbuh 42% menjadi Rp99,88 triliun pada triwulan kedua 2016 dibandingkan Rp69,97 triliun di periode yang sama pada 2015. Pertumbuhan ini didukung oleh peningkatan pendapatan premi. Pendapatan premi dari bisnis baru pada kuartal kedua tahun ini naik 10,8% menjadi Rp43,41 triliun, pendapatan premi lanjutan meningkat 9% menjadi Rp31,19 triliun, kenaikan hasil investasi yang dibukukan sebesar Rp21,92 triliun dan pendapatan lainnya tumbuh 32,9% menjadi Rp2,03 triliun.
Ketua Umum Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI), Hendrisman Rahim, mengatakan, pertumbuhan total pendapatan industri asuransi jiwa ini menunjukkan peningkatan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya perlindungan asuransi jiwa dalam menghadapi berbagai risiko yang tak terduga dalam hidup.
Pada triwulan kedua 2016, industri asuransi jiwa nasional membayar total klaim dan manfaat kepada nasabahnya sebesar Rp44,7 triliun, naik 3,6% dibandingkan pada kuartal kedua 2015 sebesar Rp43,16 triliun. Itu terdiri dari klaim kesehatan (medical), klaim akhir kontrak dan klaim meninggal dunia.
Per Juni 2016, total klaim kesehatan yang dibayarkan oleh industri asuransi jiwa Indonesia tercatat sebesar Rp5,17 triliun, tumbuh 27,9% dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya sebesar Rp4,04 triliun. Sementara itu, pembayaran untuk klaim akhir kontrak dan klaim meninggal dunia masing-masing naik 18,2% dan 17,3% menjadi Rp4,58 triliun dan Rp4,09 triliun. Per Juni 2015, pembayaran klaim akhir kontrak dan klaim meninggal dunia masing-masing tercatat sebesar Rp3,88 triliun dan Rp3,49 triliun.
Adapun total tertanggung secara umum menunjukkan perkembangan yang stabil. Selama kurun waktu tersebut, total tertanggung secara umum hanya turun 0,1% menjadi 56,95 juta orang dibandingkan periode sebelumnya 57,02 juta orang. Meski demikian, total jumlah tertanggung perorangan pada kuartal kedua 2016 meningkat 15,1% menjadi 19,11 juta orang dari 16,60 juta orang per Juni 2015.
Sementara itu, Kepala Departemen Komunikasi AAJI, Nini Sumohandoyo, menuturkan, dengan angka total pendapatan premi yang tumbuh kuat, tingkat penetrasi masyarakat yang ikut asuransi saat ini hampir mencapai 7,5% dari total jumlah penduduk Indonesia yang mencapai lebih dari 255 juta jiwa. (abr)

0 comments