Pendapatan Bunga Bersih Bank Mandiri Rp 49,1 Triliun Semester I-2024 | IVoox Indonesia

May 15, 2025

Pendapatan Bunga Bersih Bank Mandiri Rp 49,1 Triliun Semester I-2024

Direktur Keuangan dan Strategi Bank Mandiri Sigit Prastowo
Direktur Keuangan dan Strategi Bank Mandiri Sigit Prastowo menyampaikan pemaparannya dalam Konferensi Pers Paparan Kinerja Kuartal II 2024 Bank Mandiri di Jakarta, Rabu sore (31/7/2024). ANTARA/Uyu Septiyati Liman.

IVOOX.id – PT Bank Mandiri (Persero) Tbk membukukan kenaikan pendapatan bunga bersih secara konsolidasi sebesar 3,75% year-on-year (yoy) menjadi Rp 49,1 triliun per semester I 2024.

“Ini didukung oleh pendapatan bunga yang tumbuh sehat sebesar 12,5% secara year-on-year menjadi Rp 72,22 triliun,” kata Direktur Keuangan dan Strategi Bank Mandiri Sigit Prastowo di Jakarta, Rabu sore.

Sementara itu, ia menuturkan bahwa beban bunga mencapai Rp 23,14 triliun atau meningkat 37,1% yoy.

Meskipun begitu, perseroan tetap dapat menjaga margin bunga bersih atau Net Interest Margin (NIM) di level 5,09%, atau meningkat 2 basis poin secara quarter-on-quarter (qoq).

“Hal ini tentunya baik dan menunjukkan kemampuan perseroan untuk tumbuh dengan optimal di tengah kondisi persaingan dana pihak ketiga yang masih cukup ketat dan mendorong peningkatan beban bunga di industri perbankan,” ujar Sigit.

Tidak hanya pendapatan bunga, pihaknya mencatat bahwa pendapatan nonbunga juga tumbuh sebesar 5,74% yoy menjadi Rp 19,41 triliun, yang sebagian besar ditopang oleh peningkatan pendapatan yang bersifat recurring dari transaksi keuangan aplikasi Livin’ by Mandiri.

Selain itu, ia mengatakan bahwa pendapatan operasional sebelum provisi juga meningkat 3,47% menjadi Rp 43,5 triliun.

Kinerja positif tersebut pun berdampak pada peningkatan laba bersih perseroan secara konsolidasi yang naik 5,23% yoy menjadi Rp 26,55 triliun pada semester I 2024.

Sigit menuturkan bahwa kinerja anak perusahaan berkontribusi terhadap kenaikan laba bersih tersebut. Total laba bersih seluruh entitas anak perseroan mencapai Rp 5,7 triliun, atau naik 10% yoy.

Selain laba bersih, ia menyatakan bahwa kinerja positif tersebut juga mendukung peningkatan total aset perseroan secara konsolidasian, yang tumbuh sebesar 14,96% yoy menjadi Rp 2.258 triliun.

“Di samping itu, total aset perusahaan anak juga menunjukkan pertumbuhan yang sehat, yakni sebesar 13,6% secara year-on-year (menjadi Rp 526,75 triliun),” katanya.

Terkait kualitas aset perseroan, Sigit mengatakan bahwa pada kuartal II 2024, rasio risiko kredit (loan at risk/LAR) secara bank only menunjukkan perbaikan dengan penurunan sebesar 2,64 basis poin secara year-on-year menjadi 7,82%.

Sedangkan rasio kredit macet (non-performing loan/NPL) secara bank only juga turun sebesar 52 basis poin secara year-on-year menjadi 1 ,01%, dengan tingkat pencadangan terhadap NPL (NPL coverage) yang kuat, yakni sebesar 332% per Juni 2024.

“Rasio cost of credit atau COC dari bank only juga memperlihatkan perbaikan. Pada kuartal II 2024, COC dari bank only berhasil turun 12 basis poin secara year-on-year menjadi 0,86%,” katanya.

0 comments

    Leave a Reply