Pendapatan 2017 Destinasi Nusantara Ditargetkan Tumbuh 20%

iVOOXid, Jakarta – Pendapatan PT Destinasi Tirta Nusantara Tbk (PDES) ditargetkan tumbuh 20% menjadi Rp603,60 miliar pada 2017 dibanding realiasi pendapatan pada 2016 sebesar Rp503 miliar.
“Kami menargetkan pertumbuhan pendapatan tahun ini sebesar 20% dengan fokus utama membuka pasar baru serta menjual destinasi wisata baru di Indonesia. Karena itu, kami juga menargetkan dapat mendatangkan 180.000 orang wisatawan ke Indonesia guna mendukung pencapaian target pendapatan tersebut,†ujar Renato Domini, Direktur Utama dan CEO PDES, di Jakarta, Senin (10/04/2017).
Untuk itu, demikian Renato, manajemen PDES akan membuka kantor regional pertamanya di Thailand pada triwulan ketiga 2017. Itu bertujuan untuk melakukan cross-selling antara kantor perseroan di Indonesia dan Thailand guna mengantisipasi para wisatawan dari Eropa yang berkunjung ke kawasan Asia Tenggara. Pasalnya, mereka masuk dalam kategori turis long-haul, yaitu senang berkunjung ke beberapa negara sekaligus di kawasan Asia Tenggara.
Pada 2016, industri pariwisata Indonesia memberikan kontribusi yang cukup pada pertumbuhan ekonomi. Itu karena adanya kampanye ‘Wonderful Indonesia’ yang dilakukan secara masif, pemberlakuan bebas visa untuk 169 negara dan terbukanya konektifitas dari beberapa negara melalui maskapai penerbangan yang membuka penerbangan langsung ke sejumlah kota di Indonesia.
Pada 2016, total wisatawan mancanegara yang datang ke Indonesia tercatat sebanyak 12,023 juta, atau naik 15,5% dibandingkan pada 2015. Hal itu mempengaruhi kinerja PT PDES yang memiliki merek dagang Panorama Destination dan Asia World Indonesia. Pasalnya, kedua merek dagang tersebut mampu mendatangkan tamu wisatawan mancanegara sebanyak 150.000 orang atau lebih tinggi 30% dibandingkan pada 2015 yang hanya tercatat 115.000 orang.
“Kenaikan jumlah kedatangan para wisatawan mancanegara itu mendorong pertumbuhan pendapatan perseroan sekitar 50% menjadi Rp503 miliar dibandingkan pada 2015 yang hanya sebesar Rp 334 miliar. Adapun labanya melesat 181% menjadi Rp25,6 miliar,†tutur Renato.
Renato menjelaskan, kinerja yang cukup cemerlang pada 2016 karena perseroan berhasil menerapkan strategi bisnis untuk memperpanjang masa tinggal para tamu wisatawan mancanegara di Indonesia dengan menghadirkan pesawat carter dari Warsawa, Polandia menuju Denpasar, Bali; melakukan pengembangan pasar Tiongkok; optimalisasi ICT atau digital sebagai saluran distribusinya; beserta penambahan armada bus menjadi hampir 300 kendaraan untuk melayani wisman yang berkunjung ke Indonesia.
Hingga kini, perseroan memiliki pasar wisatawan mancanegara yang didominasi oleh wisatawan dari Eropa, yang memiliki potensi masa tinggal lebih lama dan lebih menguntungkan bagi perseroan. Top 5 wisatawan yang dilayani oleh Perseroan adalah Belanda, Perancis, Malaysia, India dan Polandia. Sedangkan Bali, Yogyakarta, Lombok, Toba – Sumatera, Sulawesi dan Pulau Komodo – NTT masih menjadi destinasi wisata favorit dari wisatawan sepanjang tahun 2016.[abr]

0 comments