Penasihat Trump Ragukan Kemampuan Abbas Berdamai dengan Israel | IVoox Indonesia

August 1, 2025

Penasihat Trump Ragukan Kemampuan Abbas Berdamai dengan Israel

Donald Trump Ingin Hukumam Mati Bagi Pengedar Narkoba
Foto: AFP/Saul Loeb

IVOOX.id, Jakarta -Penasihat Kepresidenan Amerika Serikat, Jared Kushner, mempertanyakan kemampuan  dan kesediaan Presiden Palestina Mahmoud Abbas untuk melanjutkan perjanjian damai dengan Israel. Dalam wawancara dengan surat kabar Palestina, Al Quds, Kushner mengaku tidak memiliki alasan untuk meragukan keinginan Abbas. 

Kendati demikian, dia ingin memastikan komitmen pemimpin Palestina itu. “Presiden Abbas mengatakan berkomitmen mencapai perdamaian dan saya tidak punya alasan untuk tidak memercayainya. Namun, saya mempertanyakan seberapa besar Presiden Abbas memiliki kemampuan atau mau bersandar untuk menyelesaikan kesepakatan,” kata Kushner, sebagaimana dilaporkan kembali oleh AFP, Sabtu (24/6/2018).

Menurut Kushner, Abbas sudah berkomitmen selama 25 tahun dengan perjanjian damai dan tidak berubah sampai saat ini. Tapi tak satu poin pun kesepakatan yang dicapai. “Untuk membuat kesepakatan, kedua belah pihak harus melakukan lompatan dan bertemu di suatu tempat. Saya tidak yakin Presiden Abbas memiliki kemampuan untuk melakukan itu,” ujarnya.

Kushner mengatakan, pihaknya hampir selesai mempersiapkan rencana perdamaian tersebut. Bahkan, dia menyebut usulannya akan tetap disampaikan meski tanpa keikutsertaan Palestina. “Jika Presiden Abbas bersedia untuk kembali ke meja, kami siap untuk terlibat. Jika tidak, kami kemungkinan akan menyiarkan rencana itu secara terbuka,” katanya.

Kushner dan penasihat khusus Presiden Donald Trump, Greenblatt, bertemu dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pada Jumat (23/6) untuk membahas perkembangan proses diplomasi di kawasan serta situasi keamanan dan kemanusiaan di Gaza. Kushner dan Greenblatt juga berkunjung ke Yordania, Arab Saudi, dan Mesir, namun tidak bertemu Abbas.

Sejak AS mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel secara sepihak, pejabat Palestina menolak bertemu dengan pemerintahan AS. Bahkan, Abbas menolak bertemu dengan Wapres AS Mike Pence pada akhir tahun lalu.

Palestina menganggap Yerusalem Timur sebagai ibu kota masa depan mereka serta bersikeras status kota yang disengketakan adalah masalah yang harus dinegosiasikan antara mereka dan Israel, bukan lewat pengakuan pihak lain.

0 comments

    Leave a Reply