Pemerintah Targetkan Hingga 2024 Seluruh Kabupaten/Kota Tercakup Program Penurunan Stunting

IVOOX.id, Jakarta - Pemerintah targetkan di tahun 2024 seluruh Kabupaten dan Kotamadya sudah tercakup dalam kegiatan konvergensi penurunan stunting di Indonesia.
Dalam Rancangan Strategi Nasional Percepatan Penurunan Stunting, pemerintah membagi 4 tahap target cakupan program penurunan Stunting di Indonesia. Tahap pertama (2018), pemerintah menyelenggarakan intervensi ke 1.000 desa fokus di 100 kabupaten/kota.
Tahap kedua (2019), kegiatan intervensi diperluas ke 1.600 desa fokus di 160 kabupaten/kota. Semua tahap dilakukan dengan pendekatan Konvergensi multi sektor.
Saat ini pemerintah sudah memasuki tahap ketiga, (2020-2024), kegiatan akan diperluas ke seluruh kabupaten/kota secara bertahap. Pada tahun 2020 Presiden mencanangkan perluasan cakupan program percepatan penurunan Stunting ke 260 Kabupaten/Kota.
BACA JUGA: Mari Melihat Program Pemerintah Untuk Menurunkan Angka Stunting di Indonesia
“Konvergensi program dan kegiatan percepatan penurunan stunting pada tahun 2020 juga diperluas mencakup 260 kabupaten/kota”, tegas Jokowi saat Pidato Nota Keuangan di Gedung DPR, Jakarta (16/08).
Lebih rinci presiden menjelaskan pemerintah akan melanjutan program prioritas di bidang kesehatan, dengan memperkuat layanan dan akses kesehatan di fasilitas kesehatan tingkat pertama, diikuti ketersediaan tenaga kesehatan yang berkualitas, di tahun 2020.
“Pada tahun 2020, kita terus melanjutkan program prioritas di bidang kesehatan, dengan memperkuat layanan dan akses kesehatan di fasilitas kesehatan tingkat pertama, diikuti ketersediaan tenaga kesehatan yang berkualitas”, jelas Presiden.
Untuk mengedukasi masyarakat presiden juga menekankan program yang sifatnya promosi dan pencegahan.
“Penguatan program promotif dan preventif juga dilakukan, melalui pemenuhan gizi dan imunisasi balita, serta edukasi publik tentang pentingnya pola hidup sehat untuk menekan angka penyakit tidak menular”, kata Presiden.
BACA JUGA: [Video] Kerja Keras Pemerintah Menurunkan Stunting
Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018 menunjukkan penurunan prevalensi stunting di tingkat nasional sebesar 6,4% selama periode 5 tahun, yaitu dari 37,2% (2013) menjadi 30,8% (2018). Hal ini seiring dengan angka balita berstatus normal terjadi peningkatan dari 48,6% (2013) menjadi 57,8% (2018).
Kementerian Komunikasi dan Informatikan terus berinovasi dalam mendukung percepatan penurunan angka stunting. Kominfo melakukan pendekatan kepada generasi milenial yang memiliki kemampuan untuk menjadi agen edukasi terkait penaggulangan stunting yaitu Forum Genbest.
‘’Kami ambil peran sesuai tupoksi kami. Selain Forum Sosialisasi Genbest, informasi seputar stunting, kesehatan, nutrisi, dan tumbuh kembang anak . Harapanya mereka bisa berbagi tentang pengetahuan yang mereka dapat dalam forum ini di lingkungan sekitarnya”, Jelas Niken
Selain menggunakan media-media konvensional, kominfo juga memanfaatkan teknologi untuk mengedukasi masyarakat.
Kami juga mengunakan kemajuan teknologi sebagai sarana untuk meperluas jangkauan sosialisasi diantaranya situs genbest.id, media sosial @genbestid dan @infokompmk. Ada pula aplikasi android ‘’Anak Sehat’’ yang bisa diunduh masyarakat dengan gratis dan mudah”, tambah Niken.
Upaya penurunan akngka stunting di Indonesia untuk menghadapi bonus demografi tahun 2030, dimana diperkirakan 68 persen usia produktif saat itu lahir di masa ini.

0 comments