Pemerintah Soroti Harga Tiket Pesawat Mahal dan Bandara Sepi, Menhub Usulkan Subsidi

IVOOX.id – Pemerintah melalui Kementerian Perhubungan mulai memberikan perhatian pada masalah harga tiket pesawat yang mahal, yang berdampak pada sepinya bandara di beberapa daerah. Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi menjelaskan bahwa penurunan daya beli masyarakat menjadi salah satu penyebab utama bandara menjadi sepi.
Menurut Budi Karya, harga tiket untuk rute tertentu harus mendekati tarif batas atas. Hal ini disebabkan oleh biaya tinggi yang harus dibayar maskapai, seperti sewa pesawat (leasing) dan bahan bakar avtur. "Daya beli masyarakat itu turun. Untuk rute tertentu, tiket harus dijual 70% di batas atas, kalau tidak, maskapai tidak bisa bayar leasing dan avtur," ujar Budi Karya dalam konferensi pers di Kemenhub, Selasa (1/10/2024).
Menhub Budi juga mendorong pemerintah daerah (Pemda) untuk memberikan subsidi tiket pesawat domestik, yang diharapkan dapat membantu mengatasi harga tiket yang tinggi dan sepinya bandara. Sebagai contoh, Budi menyebut subsidi yang sukses dilakukan oleh Pemda Sulawesi Selatan untuk rute Makassar-Toraja.
"Mereka subsidi Makassar ke Toraja, dan hasilnya rute tersebut bisa berjalan dua sampai tiga kali sehari. Bahkan sisa anggarannya digunakan untuk rute Toraja-Balikpapan," katanya.
Selain faktor daya beli masyarakat, jumlah pesawat yang beroperasi juga berkurang drastis. Saat ini hanya 420 pesawat yang beroperasi dari total 700 unit sebelum pandemi Covid-19. Menurut Budi, penurunan ini terjadi karena masalah di industri pesawat global, termasuk produsen pesawat yang kesulitan dan pabrik suku cadang yang bangkrut. Akibatnya, banyak pesawat tidak dapat beroperasi karena kekurangan suku cadang.
Budi menegaskan bahwa keselamatan menjadi prioritas utama, sehingga maskapai tidak bisa menjalankan pesawat tanpa suku cadang yang memadai dan standar keselamatan yang tinggi.

0 comments