Pemerintah Siapkan Impor 280 Ribu Ton Daging untuk Stok Ramadan dan Lebaran 2025 | IVoox Indonesia

April 30, 2025

Pemerintah Siapkan Impor 280 Ribu Ton Daging untuk Stok Ramadan dan Lebaran 2025

antarafoto-pemberian-vaksin-dan-pemeriksaan-kesehatan-sapi-impor-1736251479
Kepala Badan Karantina Indonesia Sahat M. Panggabean (kiri) memantau pemberian vaksin Bioaftogen untuk mencegah PMK dan pengambilan sample darah sapi impor saat pelaksanaan pengawasan karantina Pemasukan Sapi Impor di Instalasi Karantina Hewan Tanjung Unggul Mandiri (TUM) di Tanjung Burung, Kabupaten Tangerang, banten, Selasa (7/1/2025). Pemberian vaksin dan pemeriksaan kesehatan ribuan sapi impor asal Australia itu dilakukan untuk memastikan sapi tidak terkena penyakit serta bebas dari penyakit mulut dan kuku (PMK). ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal

IVOOX.id – Pemerintah tengah menyiapkan impor daging dalam jumlah besar guna memastikan ketersediaan stok menjelang Ramadan dan Lebaran 2025. Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas), Arief Prasetyo Adi, mengungkapkan bahwa salah satu komoditas yang akan diimpor adalah daging kerbau beku sebanyak 100.000 ton dari India.  

"Pada rapat neraca komoditas tadi, kami membahas penugasan impor daging kerbau sebanyak 100 ribu ton. Ini harus masuk dalam neraca komoditas sebelum bisa direalisasikan," kata Arief di Jakarta, Rabu (5/2/2025). 

Impor daging kerbau ini akan dikelola oleh Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan digunakan sebagai instrumen intervensi pasar guna menjaga stabilitas harga. Arief menegaskan bahwa India menjadi satu-satunya negara pemasok daging kerbau bagi Indonesia. 

"Tidak ada alternatif negara lain selain India untuk impor daging kerbau," ujarnya. 

Selain itu, kebijakan ini juga merupakan bagian dari menjaga keseimbangan perdagangan antara Indonesia dan India. Arief menjelaskan bahwa Indonesia mengekspor produk bernilai jutaan dolar ke India, sehingga diperlukan timbal balik dalam bentuk impor komoditas tertentu. 

Meski demikian, pemerintah tetap memperhatikan dampaknya terhadap peternak lokal. "Impor ini dilakukan sesuai kebutuhan, sehingga tidak sampai merugikan peternak dalam negeri," ujarnya. 

Arief juga memastikan bahwa impor daging kerbau ini tidak termasuk dalam kuota impor daging sapi yang sebelumnya telah ditetapkan sebesar 180.000 ton. Dengan demikian, total impor daging yang direncanakan tahun ini mencapai 280.000 ton. 

Mengingat proses impor memerlukan waktu sekitar satu bulan, Arief menyebut bahwa persiapan harus dimulai sejak dini agar stok mencukupi saat Ramadan dan Lebaran. 

"Masih ada waktu, sekarang baru awal Februari. Semua harus dipersiapkan dengan baik," katanya.

0 comments

    Leave a Reply