October 9, 2024

Update Terbaru virus covid-19
Indonesia

Memuat...

Dunia

Memuat...

Pemerintah Siapkan Aturan Khusus Investasi Transmisi Listrik

IVOOX.id - Pemerintah Indonesia masih terus berupaya mengembangkan Energi Baru terbarukan (EBT) untuk menurunkan emisi gas rumah kaca di sektor energi. Menteri Energi Dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif, mengaku salah satu yang tengah menjadi perhatiannya yakni kebutuhan investasi dalam transisi energi yang sangat besar.

"Ya EBT ini kan butuh transmisi biar bisa nyambung. Kita perhatikan itu dan kita susun regulasi tersendiri untuk transmisi ini," kata Arifin di Kementerian ESDM, Jumat (17/11/2023).

Dalam regulasi tersebut, Arifin juga berencana memuat ketentuan CapEx atau capital expenditure dan tawaran IRR atau internal rate of return yang menarik bagi investor. IRR merupakan indikator tingkat efisiensi dari suatu investasi.

"Misalnya seperti membangun pembangkit itu kan Capexnya depresiasi ya. Harus turun, jangan justru naik. Kita mau buat transmisi juga begitu. Namun dijamin return of investmentnya memadai dan sesuai dengan financial term and condition," kata Arifin.

Arifin mengatakan pembangunan transmisi ini juga masuk dalam salah satu program prioritas yang dibiayai oleh Just Energy Transition Partnership (JETP).

"Masuk dalam JETP, kan ada lima program prioritas, salah satunya transmisi ini dan ini lagi kita sempurnain juga," tambah Arifin.

Dilain pihak, sebelumnya, Ekonom makroekonomi dan pasar keuangan Lembaga Penelitian Ekonomi dan Masyarakat Fakultas Ekonomi dan Bisnis (LPEM FEB) Universitas Indonesia (UI) Teuku Riefky menyampaikan Indonesia perlu menarik investasi sektor transisi energi, khususnya energi baru terbarukan (EBT) di forum Kerja Sama Ekonomi Asia-Pasifik (APEC).

"Renewable energy atau EBT ini juga kita sangat butuh investasi dari negara-negara maju seperti Amerika Serikat," kata Teuku kepada ANTARA di Jakarta, Kamis(16/11/2023).

Ia menyampaikan pertemuan Asia Pacific Economic Cooperation (APEC) 2023 yang digelar di San Fransisco, Amerika Serikat, dapat dijadikan momentum untuk menarik investasi ke Indonesia.

Menurut dia, investasi di sektor EBT sejalan dengan target Indonesia menuju net zero emission (NZE) di tahun 2060 atau lebih cepat.

Selain itu, melalui forum internasional yang dihadiri Presiden Joko Widodo tersebut, Indonesia juga perlu meningkatkan investasi di sektor manufaktur untuk menciptakan nilai tambah dari hilirisasi.

"Apakah ini spesifik di nikel? Tidak juga. Berbagai sektor manufaktur yang mendorong hilirisasi, ini menjadi baik untuk Indonesia," ujarnya.

Lebih lanjut Teuku menyampaikan pemerintah perlu menjamin kepastian hukum usaha, kemudahan akses lahan, hingga property rights agar iklim investasi tetap terjaga sehingga para investor yakin untuk berinvestasi di Indonesia.

Dengan demikian, pertumbuhan ekonomi serta penciptaan lapangan kerja di Indonesia akan terus meningkat.

Seperti diketahui, Presiden Joko Widodo menyampaikan tiga bidang kerja sama, yang dapat menjadi fokus ASEAN Caucus dalam Dewan Penasihat Bisnis APEC (APEC Business Advisory Council).

Reporter: Rinda Suherlina

0 comments

    Leave a Reply