Pemerintah Dorong Penggunaan Local Currency Transaction untuk Perkuat Ekonomi Nasional

IVOOX.id - Dalam upaya memperkuat perekonomian nasional dan mengurangi ketergantungan pada dolar AS, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengumumkan rencana untuk menggencarkan penggunaan Local Currency Transaction (LCT).
Pada peringatan Hari Jadi Kemenko Perekonomian ke-58 yang berlangsung Kamis (25/7/2024), Airlangga menyatakan bahwa Indonesia ditargetkan menjadi motor penggerak pertumbuhan ekonomi pada tahun 2025, dengan tujuan mencapai pertumbuhan ekonomi di atas 6 persen. Salah satu langkah strategis yang akan diambil adalah mendorong penerapan LCT di lima negara Asia menggunakan QR Code.
"Dengan demikian, ketergantungan terhadap mata uang asing dapat dikurangi. Kita juga lihat, kita berdagang dengan negara lain, mengapa harus ada mata uang lain yang nyempil di tengah?" ujar Airlangga dalam pidatonya.
Menurut Airlangga, penggunaan mata uang asing sejauh ini telah memengaruhi perekonomian nasional secara signifikan. "Nah itu (mata uang asing) ini sangat mempengaruhi harga, sangat mempengaruhi nilai, dan sangat berpengaruh terhadap nilai perekonomian kita," katanya.
Skema LCT ini sendiri merupakan penyelesaian transaksi yang dilakukan secara bilateral oleh pelaku usaha dengan menggunakan mata uang lokal masing-masing negara, sehingga mengurangi dominasi dolar AS. Dengan menerapkan LCT, diharapkan stabilitas ekonomi dapat terjaga dan biaya transaksi internasional bisa diminimalisir.
Dalam peringatan tersebut, Airlangga juga menekankan pentingnya inovasi dan kerja sama regional untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi yang ambisius. "Kita harus terus berinovasi dan memperkuat kerja sama dengan negara-negara di Asia agar bisa mencapai pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan," katanya.
Pemerintah menargetkan penerapan LCT menggunakan QR Code di lima negara Asia akan memperkuat kemandirian ekonomi dan mengurangi risiko fluktuasi mata uang asing terhadap perekonomian nasional.

0 comments