Pemerintah Dorong Ekspor Produk Organik ke Hong Kong | IVoox Indonesia

April 29, 2025

Pemerintah Dorong Ekspor Produk Organik ke Hong Kong

Pemerintah Dorong Ekspor Produk Organik ke Hong Kong

IVOOX/id, Jakarta - Pemerintah melalui Kementerian Perdagangan menggenjot ekspor produk organik ke pasar Hong Kong. Hal itu dilakukan agar produk organik harus menyesuaikan dengan perkembangan permintaan konsumen di dunia.

Direktur Kerja Sama Pengembangan Ekspor Marolop Nainggolan mengatakan, langkah penyesuaian tersebut dilakukan dengan memberikan jaminan atas integritas organik yang dihasilkan.

"Kegiatan ini bertujuan untuk mempromosikan produk organik Indonesia dan menjadi sarana diskusi bagi pelaku usaha dalam mengembangkan produknya menjadi komoditas potensial ekspor khususnya ke pasar Hong Kong," katanya.

Untuk mendukung hal tersebut, ia menuturkan setiap pelaku usaha wajib memiliki Sertifikat Organik Indonesia yang dikeluarkan oleh Lembaga Sertifikasi Organik (LSO).

Kemudian juga diakreditasi oleh Komite Akreditasi Nasional (KAN), dan terdaftar di Otoritas Kompeten Pertanian Organik (OKPO).

Unit usaha yang telah disertifikasi berhak mengklaim bahwa produknya adalah organik dan mencantumkan Logo Organik Indonesia.

"Logo Organik Indonesia memberikan kepercayaan kepada seluruh pihak yang berkepentingan bahwa produk organik yang dihasilkan telah memenuhi persyaratan yang ditentukan. Penggunaan logo diharapkan dapat meningkatkan nilai tawar produk organik Indonesia," tutur Marolop.

Sementara itu Ketua Aliansi Organik Indonesia (AOI) Stevanus Wangsit menilai ekspor potensial produk organik masih sangat terbuka khususnya untuk produk yang tidak dibudidayakan seperti madu hutan, buah tengkawang, dan produk olehan setengah jadi seperti gula semut.

Lalu ada pula kopi, kakao, rempah-rempah (empon-empon kering/simplesia), haulage aren, serta kelapa dan turunannya.

Selain itu, produk khas Indonesia yang tidak dimiliki oleh negara lain juga memiliki potensi untuk diekspor.

Marolop juga menambahkan, untuk mendorong akses pasar berbagai produk potensial Indonesia ke pasar Hong Kong, pada 1 Mei 2017, Ditjen PEN dan HKTDC telah menandatangani nota kerja sama di Hong Kong.

"Indonesia sangat kaya akan sumber daya genetik. Sebagian besar lahan pertanian di Indonesia dapat menghasilkan produk asli yang tergolong organik. Untuk itu, potensi dan kesempatan Indonesia untuk menjadi produsen organik terkemuka di Asia sangat terbuka lebar," imbuhnya.

Di samping itu, ia menilai permintaan dunia akan produk organik semakin banyak seiring dengan meningkatnya kesadaran masyarakat atas bahaya yang ditimbulkan oleh penggunaan bahan kimia sintetis dalam pertanian.

Sehingga dengan begitu, ucapnya, masyarakat semakin selektif dalam memilih bahan pangan yang aman bagi kesehatan dan ramah lingkungan. Pada tahun 2016, pasar produk organik dunia terus meningkat hingga mencapai lebih dari USD 91,3 miliar.

Berdasarkan data Research Institute of Organic Agriculture (FIBL) tahun 2016, produsen produk organik dunia didominasi oleh Asia sebesar 40%. Produsen lainnya berada di Afrika, Amerika Latin, dan Eropa. Sedangkan tiga negara utama pasar produk organik adalah Amerika, Jerman, dan Prancis.

Ia menjelaskan, dengan melihat potensi ekspor dan perkembangan pasar produk organik di dunia, Kemendag berkoordinasi dengan kementerian dan pemangku kepentingan terkait telah menyusun rencana aksi pemasaran produk organik.

"Tahap awalnya akan membina sepuluh pelaku usaha produk organik Indonesia untuk dapat mengekspor produk organik yang dihasilkan ke pasar internasional," pungkas Marolop.

0 comments

    Leave a Reply