Pemerintah Didesak Bentuk Tim Investigasi Kasus Gagal Ginjal Akut | IVoox Indonesia

May 17, 2025

Pemerintah Didesak Bentuk Tim Investigasi Kasus Gagal Ginjal Akut

antarafoto-kasus-gagal-ginjal-akut-anak-di-rscm-jakarta-20102022-fzn-3
Direktur Utama Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Lies Dina Liastuti menyampaikan sejak Januari hingga pertengahan Oktober 2022, pihak RSCM total mendapat rujukan 49 anak yang mengalami gagal ginjal akut dan 31 di antaranya meninggal dunia. ANTARA FOTO/Fauzan/nym.

IVOOX.id, Jakarta - Anggota Komisi IX DPR RI Netty Prasetiyani mendesak pemerintah membentuk tim investigasi untuk mengusut tuntas dan transparan kasus ginjal akut yang menimpa ratusan anak di berbagai daerah.

"Kami berharap ada tim investigasi untuk membuka kasus gagal ginjal akut pada anak secara terang benderang," kata Netty pada Rapat Paripurna DPR RI di Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa.

Dia menilai tim investigasi tersebut dibutuhkan untuk mengungkap apakah benar kasus ginjal akut hanya disebabkan zat etilen glikol (EG) dan dietilen glikol (DEG).

Netty sependapat dengan harapan Ketua DPR RI Puan Maharani bahwa pemerintah harus mengeluarkan seluruh sumber daya untuk mengungkap kasus tersebut secara transparan.

"Sejalan dengan harapan Ketua DPR bahwa pemerintah harus keluarkan seluruh sumber dayanya untuk ungkap kasus ini secara terang benderang. Ini menjadi tragedi kemanusiaan karena anak Indonesia merupakan calon pemimpin masa depan," ujarnya dilansir Antaranews.

Netty menegaskan bahwa kasus gagal ginjal akut pada anak bukan hanya menjadi tugas Komisi IX DPR RI, namun semua alat kelengkapan dewan wajib menjalankan fungsi pengawasan.

Menurut dia, langkah tersebut untuk tujuan menyelamatkan nyawa anak Indonesia yang akan menjadi pemimpin di masa depan.

Sebelumnya, Bareskrim Polri bersama Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) pada Senin (31/10) menemukan dua industri farmasi swasta di Indonesia yang menggunakan bahan baku propilen glikol melampaui ambang batas aman pada produk obat sirop yang dipasarkan.

Dua industri farmasi tersebut adalah PT Yarindo Farmatama di Jalan Modern Industri IV Kav. 29, Cikande, Serang, Banten dan PT Universal Pharmaceutical Industries di Tanjung Mulia, Medan, Sumatera Utara.

Dari PT Yarindo, petugas menyita barang bukti berupa ribuan produk obat sirop bermerek dagang Flurin DMP yang tercemar etilen glikol (EG) dan dietilen glikol (DEG).

Selain itu, petugas gabungan juga menyita sejumlah dokumen yang terkait pengadaan bahan baku untuk menelusuri lebih jauh jangkauan distribusi bahan baku produk tersebut.

Sementara dari fasilitas produksi PT Universal Pharmaceutical Industries, tim gabungan menyita ratusan ribu produk obat sirop bermerek dagang Unibebi untuk demam dan batuk.

0 comments

    Leave a Reply