Pembiayaan Baru 2017 WOM Finance Ditargetkan Rp5,5 Triliun

iVOOXid, Jakarta – Total pembiayaan baru PT WOM Finance Tbk (WOMF) ditargetkan mencapai Rp5,5 triliun pada 2017, atau 3,77% lebih tinggi dibandingkan dengan realisasi pembiayaan baru pada 2016 sebesar Rp5,3 triliun.
Sementara itu, total sepeda motor yang dibiayai WOMF pada 2017 ini ditargetkan sebanyak 430.000 unit, 0,23% lebih banyak dibandingkan dengan realisasi 2016 sebanyak 429.000 unit.
“Target kami pada tahun ini, baik dalam hal nilai dan total volume sepeda motor yang dibiayai WOM Finance tampaknya tidak jauh berbeda dengan pencapaian kinerja usaha pada 2016, bahkan kemungkinan ada sedikit penurunan. Pasalnya, penjualan sepeda motor baru pada triwulan pertama tahun ini sudah mengalami penurunan 8%,†ungkap Djaja Suryanto Sutandar, Direktur Utama WOMF, dalam acara paparan publik, di kantor pusat WOMF di MGK Kemayoran, Jakarta Pusat, Selasa (02/05/2017).
Djaja mengemukakan, total nilai pembiayaan baru WOMF pada triwulan pertama 2017 tercatat bernilai Rp1,2 triliun, atau sudah mencapai sekitar 21,82% dari target setahun penuh 2017. Sementara itu, total sepeda motor yang dibiayai WOMF sepanjang Januari-Maret 2017 mencapai 91.464 unit, atau mencapai sekitar 21,27% dari target setahun penuh 2017.
“Pada tiga bulan pertama tahun ini, total pembiayaan untuk sepeda motor bekas tercatat antara 5.488-6.403 unit, atau sekitar 6-7% dari total pembiayaan pada triwulan pertama 2017,†tutur Djaja.
Sementara itu, demikian Djaja, total pembiayaan multiguna yang disalurkan WOMF sepanjang triwulan pertama tahun ini tercatat sebesar Rp392 miliar. Jika dibandingkan dengan periode yang sama pada 2016 sebesar Rp281 miliar, maka total pembiayaan multiguna perseroan pada kuartal pertama 2017 tercatat tumbuh 39%.
“Dari data tersebut terlihat bahwa total pembiayaan multiguna tersebut memberikan kontribusi sekitar 33% dari total pembiayaan baru tahun ini,†tukas Djaja.
Lebih lanjut, Djaja mengungkapkan, manajemen WOMF berencana akan menerbitkan obligasi bernilai antara Rp600-800 miliar pada tahun ini. Sekitar Rp200 miliar dari hasil penerbitan obligasi tersebut akan digunakan untuk pelunasan (refinancing) utang-utang perseroan.
“Sisanya sekitar Rp400-600 miliar akan kami gunakan sebagai modal kerja untuk bisnis pembiayaan kami,†imbuh Djaja.
Djaja menerangkan, salah satu langkah yang akan diambil manajemen perseroan pada tahun ini untuk pengembangan bisnis perseroan adalah pembukaan sekitar 15 gerai baru di Pulau Jawa dan luar Jawa.
“Kami berencana akan membuka sekitar 9-11 gerai baru di Pulau Jawa. Sisanya akan kami buka di luar Jawa. Untuk rinciannya akan menyusul karena saat ini kami baru dalam tahap menyusun rencana pembukaan gerai-gerai baru tersebut,†pungkasnya.[abr]

0 comments