Pemberdayaan Perempuan Jadi DNA Bisnis Brand Kecantikan Sheriz

IVOOX.id – Di tengah persaingan ketat industri kecantikan Indonesia, brand lokal asal Jawa Timur, Sheriz, berhasil membuktikan bahwa pemberdayaan perempuan bisa menjadi DNA pertumbuhan bisnis yang kuat. Sheriz mampu memperluas pasar dan mengakselerasi penjualan melalui dukungan teknologi dan ekosistem eCommerce Lazada yang berpihak pada penjual lokal.
Kisah Sheriz bermula dari tekad pendirinya, Shelma Ayu Desearsa, yang pada masa pandemi merasa ingin tetap produktif. Mahasiswi psikologi semester tiga itu memanfaatkan waktu luangnya untuk meneliti produk kecantikan hingga akhirnya meluncurkan produk body care pertamanya pada 1 Januari 2021. Sambutan pasar begitu luar biasa, dengan omzet mencapai Rp 200 juta hanya dalam dua bulan.
“Sheriz lahir dari misi pribadi saya untuk mendorong perempuan Indonesia mencintai diri mereka apa adanya. Standar kecantikan di industri ini terkadang terlalu halu, sehingga membuat banyak perempuan tidak percaya diri. Sheriz hadir untuk membantu perempuan merasa lebih cantik dengan menjadi dirinya sendiri,” ujar Shelma, yang mengaku pernah di-bully karena warna kulitnya.
Tak sekadar menjual produk, Shelma membangun komunitas afiliator bagi perempuan agar bisa berdaya secara ekonomi. “Saya percaya semua perempuan harus berdaya. Menjadi afiliator adalah cara agar bisa mendapat penghasilan sekaligus menyebarkan semangat positif,” katanya.
Untuk memperluas jangkauan pasar, Sheriz memilih LazMall sebagai kanal utama. Lazada, lewat program dukungan penjual barunya, memberikan berbagai insentif seperti pembebasan biaya komisi selama 90 hari, gratis ongkir 30 hari, dan bebas biaya kampanye belanja selamanya. “Kami merasakan keberpihakan Lazada pada penjual lokal. Dukungan dan insentif yang kami terima sangat membantu saat awal bergabung,” ujar Shelma.
Head of Business Growth and Operations Lazada Indonesia, Amelia Tediarjo, menjelaskan bahwa platform ini terus berinovasi dengan teknologi kecerdasan buatan (AI) untuk mendukung penjual. Fitur seperti Lazada Business Advisor membantu menganalisis performa toko, sementara Lazada Sponsored Solutions dan AI Smart Listings memperkuat promosi serta meningkatkan efisiensi pengelolaan bisnis.
“AI menjadi elemen kunci dalam ekosistem eCommerce kami. Tujuan kami membangun sistem digital yang menyeluruh dan kompetitif,” kata Amelia.
Shelma optimistis bahwa dukungan Lazada akan membawa Sheriz tumbuh lebih besar di usia kelimanya. “Kami akan terus berinovasi dan memberdayakan lebih banyak perempuan Indonesia,” katanya. Kisah sukses Sheriz menjadi bukti bahwa kolaborasi antara brand lokal dan platform digital dapat menciptakan pertumbuhan yang berkelanjutan.
Menurut laporan Compas Market Insight Dashboard dari Compas.co.id, kategori perawatan dan kecantikan menyumbang 51,6 persen penjualan di platform eCommerce sepanjang 2024, dan diperkirakan tumbuh 17 persen pada 2025. Tren ini terlihat jelas dalam kampanye belanja 9.9 Lazada, di mana penjualan produk kecantikan naik hingga 222 persen dibandingkan hari biasa.


0 comments